MOJOKERTO,faktanews24-Dokter (dr.) Muhammad Rizal Octavian (Mas Rizal / dokter Mas Rizal) mengapresiasi ketika revitalisasi karya-karya sejumlah generasi muda perempuan dan generasi muda lainnya diungkap ke permukaan, ternyata diantaranya menunjukkan kepedulian terhadap sekitar, termasuk terhadap kemiskinan, terhadap desa, terhadap guru, juga terhadap perempuan itu sendiri.
Diantaranya bisa dilihat dari karya puisi dari Mitta Dwi Saviani tentang kemiskinan yang terkemas dalam judul: Air Mata Mutu Ria Si Miskin; beserta harapannya. Juga puisi karya Heni Dwi Firnanda mengenai perempuan, dengan judul: Puan Desa, Deru Dari Tuhan Bertahun-Tahun; juga disertakan harapan-harapannya. Kemudian ada pula puisi karya Rachel Meila Firda mengenai guru yang direvitalisasi pula, dalam judul: Gar Gerr Gara-Gara Guru Dan Gar Gurr; juga diantaranya disampaikan harapannya.
*****
Air Mata Mutu Ria Si Miskin
Puisi by Mitta Dwi Sasviani
amat
mata airmu
seakan tak mati
mutu air ria mengalir
sebab
bukan kebab
tapi laku luka-luka
diantaranya karna birokrasi
muka
kaum itu
bak jahatnya
menjahit-jahit
pada para paru-paru
yang telah lama miskin
hingga kian naik terpuruknya
barangkali
jika ada dada
cara cari pemimpin
yang peduli kita-kita
sejak sebelum berkuasa
hingga
ada asa
juga ada rasa
pada jiwa-jiwa.
Mitta Dwi Sasviani juga berharap pemerintah menyediakan pinjaman yang tidak berbunga kepada masyarakat kecil, lebih-lebih petani.
Menurutnya, masih banyak rakyat kecil yang terjerat hutang hingga nekat bunuh diri. Petani kecil pun banyak yang terjerat hutang kepada para rentenir untuk memodali usaha pertaniannya. Bahkan ada kalanya bantuan modal dari pemerintah yang berakhir dengan tetap berbunga karena oknum.
Jika ada bantuan dana meski misal pinjaman yang tanpa bunga, akan menjadikan petani lebih termotivasi bertani, bahkan hingga memungkinkan produksi pertaniannya berhasil.
Mitta Dwi Sasviani generasi muda perempuan yang lahir 12 Juni dulunya: Tunggul Moro Ds Kutoporong Kec Bangsal Kab Mojokerto, Jawa Timur. Cita-cita awal menjadi dokter.
*****
Puan Desa, Deru Dari Tuhan Bertahun-Tahun
Puisi by Heni Dwi Firnanda
kamu
adalah kaum
muka saat mula
saut waktu detikmu
seperti detaknya sajak
yang sejuk dan rasa indah
ada asa pada dada yang lebar
selebar ronda-ronda merenda desa
para
paru-paru
nada nadinya
para perempuan
tapi
tiap jaman
bisa saja jadi
berubah tanpa jeda
yang dulunya anggun
bisa tiba-tiba berganti arah
namun
hatta kabarnya
hati yang tetap tenang
bakal tatap jauh ke depan
jadi bekal-bekal jalan syurga
untuk
kaum kamu
perempuan desa yang
ikhtiar nuju tetap sempurna.
Heni Dwi Firnanda sebagai generasi muda perempuan punya harapan untuk desa beserta generasi mudanya, diantaranya untuk para karang taruna agar bisa tetap terjalin kerukunan bersama. Perlu kepedulian yang sungguh-sungguh dari berbagai pihak, lebih-lebih pemerintah. Karang taruna adalah penting.
Begitu pula betapa pentingnya para remaja masjid, pentingnya kerukunan mereka. Para remaja masjid penting untuk menjadi bagian untuk membangun lembaga remaja masjid untuk kegiatan berbasis Islami.
Kebersamaan, kepedulian nyata, kepedulian riil, antar tetangga yang tidak harus diformalkan.
Heni Dwi Firnanda generasi muda perempuan yang berharap majunya desa, dulunya: Dsn Jatisari Ds Sumberjati Kec Mojoanyar Kab Mojokerto, Jawa Timur.
*****
Gar Gerrr Gara-Gara Guru Dan Gar Gurrr…..
Puisi by Rachel Meila Firda
bisa
bukan basa-basi
angin yang ingin ada
dalam alam angan guru
adalah kiat untuk kita-kita
itu kemarin-kemarin juga pula
semoga terjaga palu itu bertalu ke depan
ada dada
yang saat susah
ketika saut waktu
bersama guru berubah
gegara guru bisa ger-ger-an
bersama guru bisa gar ger gurrr…
tapi
tiap guru
ke depan mesti
lebih perhatiannya
bak lebah berdengung
agar lebih ngung-ngung-ngung
meski juga
mesti masih ada
yang remehkan langkahnya
dengan kaum muka tak ramah
tapi guru
adalah guru
yang penting diberi
ada pada dada kalbu
Rachel Meila Firda generasi muda perempuan juga punya harapan diantaranya agar desa-desa lebih mempunyai arah, lebih mempunyai visi dan misi akan tetapi agar bukanlah sekadar berupa kata-kata. Penting untuk menjadi nyata bagi desa-desa bersama pemerintahan dari berbagai level. Sangat penting arahnya untuk kesejahteraan warga, bukan sekadar warga dijadikan pelengkap-penderita.
Rachel Meila Firda generasi muda perempuan yang lahir 31 Mei dulunya: Dsn. Glonggongan Baru Ds Sumbertebu Kec Bangsal Kab Mojokerto, Jawa Timur. Hidup apa adanya dulunya cita-cita Psikiater.
Untuk para generasi muda yang lain, juga dipersilakan untuk berkirim karya tulis berupa puisi ataupun yang lainnya. Juga sekaligus disertakan catatan mengenai harapan-harapan terhadap pemerintah ke depan, agar bagaimana untuk lebih baiknya untuk kepentingan rakyat. Kirimkan via WA beserta foto yang nyantai dan data diri ringkas ke nomor ini= 081216271926 (Siswahyu).