faktanews24.com || Bitung – (SULUT), Berita duka kembali menggema. Seorang anak buah kapal (ABK) Kapal Perikanan dilaporkan meninggal dunia diatas kapal KM Fajar Kemuliaan wilayah perairan laut belang. Sabtu (30/03/2024)
Diketahui korban dengan inisial AN (50) tahun, alamat Kelurahan Bitung Barat satu Link 2 Kecamatan Maesa Kota Bitung.
Dari informasi yang didapat, Mayat ditemukan pertama kali oleh temannya yaitu Yanto Puyu (43) warga Bitung Barat satu kecamatan Maesa yang merupakan rekan kerjanya sebagai ABK dikapal tersebut.
Yanto menjelaskan, bahwa Sabtu 30 Maret 2024 sekitar pukul 05.00 Wita, Saya di perintahkan oleh kapten untuk mencari keberadaan korban, dan menemukan keberadaan korban berada di kamarnya
“Setelah samapi di kamarnya, saya memanggil dan membangunkannya, akan tetapi begitu terkejutnya saya melihat kondisi korban sudah terbujur kaku dan kondisi badan sudah dingin serta tidak bernafas”, jelas yanto
“Melihat korban sudah terbujur kaku, langsung saya pun memberitahukan kepada Kapten Kapal dan teman-teman, Bahwa korban sudah tidak terbangun dalam keadaan meninggal dunia,”tandasnya
Disisi lain, kepada media Kapten kapal Yanto Modidiho merupakan Warga Kabupaten Bolaang Mongondow mengatakan, pada saat itu korban masih melakukan aktifitas yaitu memancing ikan bersama-sama ABK yang lainnya.
“Sekitar pukul 22.00 wita, korban selesai melaksanakan aktifitas memancing, langsung menujuh keruangan dapur untuk makan malam, setelah makan malam, korban langusung mandi, setelah mandi korban pun istirahat malam yaitu tidur.”
Pukul 04.00 wita seluruh ABK bangun kemudian langsung melakukan aktifitas melepas jaring di laut. Pada Pukul 05.00 wita Saya melihat korban tidak ada dalam kelompok ABK yang melepas jaring.
“Seketika itu saya langsung memerintahkan salah satu ABK Yanto Puyo, untuk mengecek keberadaan korban dan berdasarkan informasinya bahwa korban berada di kamarnya dengan posisi berbaring setelah dilakukan pengecekan ternyata korban sudah meninggal dunia dengan kondisi tubuh sudah dingin dan kaku,”Kata Kapten kapal Yanto Modidiho.
Adik Kandung korban, Abdul Rahman Nuku, (47), menjelaskan, bahwa semasa hidup korban, sempat pernah menyampaikan bahwa akhir-akhir ini korban sering mengalami sakit di bagian Dada sebelah kiri, dan menolak untuk lakukan otopsi
“Setelah mendengar keluhan korban, Saya menyampaikan agar korban melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit agar mengetahui penyebab sakitnya, dan sampai saat ini korban meninggal kami juga keluarga menolak untuk diotopsi dan mengikhlaskan kepergian almarhum,”jelasnnya.***