Figure  

Pelukis Besar Di Bali, Jumain Bali Asal Mojokerto, Pulang Moker Sebab Covid: Tapi Beri Kesempatan Istri Tetap Di Bali

MOJOKERTO.faktanews24-Jumain (Jumain Bali) salah satu pelukis besar Bali asal Mojokerto / Moker (Majapahit, Jawa Timur, red.), berbagai lukisannya sempat menjadi koleksi berbagai galeri besar termasuk galerinya Rudana di Ubud. Di sekitar Ubud pula tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dengan pelukis besar lainnya asal Bandung tapi berproses panjang di Surabaya (Jawa Timur) hingga kemudian menjadi menginternasional setelah menikah dengan pramugari asal Austria (Eropa), pelukis itu: Yan Suryana yang HUT-nya tiap tanggal 1 Januari.

Hidup itu berawal dari nol, hingga masing-masing orang akan pernah mencapai titik tertinggi dengan perspektif masing-masing, bahkan bisa saja kemudian dari titik tertinggi harus kembali ke titik nol lagi akan tetapi telah dilengkapi ‘rasa’ untuk bisa menikmati perjalanan dengan proses yang telah dimiliki sebagai ketahanan sehingga tidak mudah terguncang.

Hal tersebut salah satu yang dialami salah satu pelukis asal Mojokerto yang punya nama di Bali, Jumain (Jumain Bali), akan tetapi diantaranya karena dampak Covid-19, hingga kembali ke titik nol, lantas baru-baru ini memilih meninggalkan Bali untuk balik ke tanah kelahiran di Mojokerto dengan memulai dari nol namun dalam perspektifnya yang telah mengalami perjalanan panjang. Isterinya, Ketut, yang dari Hindu telah menjadi mualaf Islam, memilih tetap tinggal di tanah kelahirannya di Bali.

Kurang lebih hal tersebut diungkapkan Ali N., salah satu pemerhati lukis asal Mojokerto yang juga sempat melanglang-buana ke Bali dan berbagai daerah lain. Diceritakannya, perlu bersama-sama antar pelukis untuk saling membantu, atau diperlukan pihak-pihak peduli terhadap talenta-talenta seni yang terkena dampak Covid – 19.

“Banyak talenta berbagai seni, termasuk lukis, dari Mojokerto yang terkena dampak Covid – 19, yang dampaknya hingga kini masih dirasakan berbagai kalangan,” ungkap Ali N.

Seperti yang dialami Jumain Bali yang untuk memulai lagi dunia melukisnya dengan mengambil kembali di tempat tanah kelahirannya, Mojokerto (setelah hengkang dari Bali), bukanlah sesuatu yang mudah karena ketersediaan sarana dan prasarana yang belum terlalu siap. Padahal pada masa lalunya telah menghasilkan berbagai lukisan besar termasuk pemandangan sawah-sawah di Bali maupun di tempat lain, juga lukisan ‘figur-figur’ berbagai kuda, lukisan suasana pasar di Bali maupun yang lainnya, juga lukisan wajah.

Diantara lukisan-lukisannya berukuran 90 cm X 70 cm, ada yang kurang dari itu. Akan tetapi banyak lukisannya yang ukuran lain yang lebih besar. Soal harga, tidak terlalu mematok alias fleksibel, saling memahami dengan kolektor maupun yang berminat.

Beruntungnya anak satu-satunya dari Jumain Bali telah besar dan bisa hidup sendiri, sementara Sang Isteri tetap bertahan di Bali, diantaranya setelah masuk menjadi mualaf Islam, tiba-tiba ‘kerauhan’ Balian Islam dengan bisa melakukan pengobatan secara gratis meskipun tanpa topangan ekonomi yang memadai. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).

Sis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *