Pekanbaru, – FAKTA NEWS24 – Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perkumpulan Pengusaha Migas, Energi Baru, dan Terbarukan Nusantara (PERMIGASTARA) menyelenggarakan Sarasehan Nasional bertajuk “Menggesa Migas Riau untuk Riau Sejahtera dan Berdaya” di Ballroom Bank Riau Kepri Syariah, Pekanbaru, Rabu (19/3/2025). Acara ini sekaligus memperingati hampir 100 tahun kontribusi Bumi Lancang Kuning (Riau) sebagai penopang ekonomi nasional melalui sektor minyak dan gas (migas).
*PERMIGASTARA: Organisasi Profesi yang Berkomitmen pada Dinamika Energi Nasional*
Dalam sambutannya, Peri Akri, SE., MM, Ketua Umum DPN PERMIGASTARA, menegaskan peran strategis organisasi ini. “PERMIGASTARA bukan sekadar wadah pengusaha, tetapi mitra aktif yang peduli terhadap dinamika kebijakan, teknologi, dan pemberdayaan masyarakat di sektor migas, energi baru, dan terbarukan (EBT). Kami hadir untuk memastikan pengelolaan energi berjalan berkeadilan, berkelanjutan, dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia, khususnya Riau.”
Acara dihadiri oleh pejabat pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan perwakilan masyarakat. Turut hadir yang mewakili Gubernur Riau, yang menyatakan dukungan penuh terhadap inisiatif PERMIGASTARA. “Riau telah 100 tahun menjadi tulang punggung energi nasional. Kini, saatnya kami bertransformasi dari daerah ekstraktif menjadi contoh pengelolaan energi terintegrasi, dari hulu ke hilir, dengan prinsip keberlanjutan.”
*Dua MoU Strategis: Dari Pengembangan EBT hingga Hilirisasi Migas*
Puncak acara ditandai dengan penandatanganan dua Nota Kesepahaman (MoU) yang menjadi fondasi percepatan pembangunan energi Riau:
1. *MoU dengan PT Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB)*
Kerja sama ini fokus pada pengembangan kawasan industri terpadu untuk sektor migas dan EBT di Tanjung Buton. Proyek ini mencakup pembangunan infrastruktur energi hijau, pemanfaatan gas bumi untuk industri, serta riset bersama dalam pengembangan bioenergi berbasis kelapa sawit dan limbah pertanian.
2. *MoU dengan PT Kilang Kaltim Cintinental (KKC) Kanada*
Kolaborasi ini bertujuan membangun kilang minyak berteknologi rendah emisi di Riau dengan investasi senilai USD 1,2 miliar. Kilang ini akan mengolah 150.000 barel minyak mentah per hari menjadi produk hilir seperti bensin, solar, dan petrokimia, mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor BBM. Kedua proyek ini diproyeksikan menyerap 5.000 tenaga kerja lokal dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Riau sebesar 20% dalam lima tahun.
*Komitmen untuk Riau yang Mandiri dan Berdaulat Energi yang mengusung tiga agenda prioritas:*
1. Optimalisasi hilirisasi migas untuk meningkatkan nilai tambah dan mengurangi ekspor minyak mentah.
2. Percepatan transisi energi melalui pengembangan EBT berbasis potensi lokal, seperti biomassa, surya, dan hidrogen hijau.
3. Pemberdayaan SDM lokal lewat pendidikan vokasi, beasiswa, dan pelatihan teknisi energi bersih.
Peri Akri menambahkan, “Ini bukan sekadar acara seremonial. MoU ini akan kami kawal dengan proyek percontohan di lima kabupaten, disertai pengawasan ketat dari masyarakat dan pemerintah.”
*Tentang PERMIGASTARA*
PERMIGASTARA adalah organisasi profesi yang menghimpun pengusaha, praktisi, dan pemangku kepentingan di sektor migas, energi baru, dan terbarukan di Indonesia. Sejak berdiri pada 2020, PERMIGASTARA aktif mendorong kebijakan inklusif, inovasi teknologi, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat di daerah penghasil energi.
P.Hitagaol