FaktaNews24.com | Kabupaten Bekasi – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), yang terdiri dari Desa Sukamakmur, Desa Sukalaksana, dan Desa Sukakarsa di Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menghadapi tantangan serius terkait pengelolaan air di lahan pertanian.
Para petani mengeluhkan kesulitan dalam memperoleh pasokan air yang memadai untuk sawah mereka, meskipun terdapat sungai sekunder di Kali Muara terdekatnya. Ketua Gapoktan Desa Sukamakmur, Cahya menyatakan bahwa mereka telah melakukan upaya membuat bendungan sederhana menggunakan tanah dalam karung, namun hal ini belum berhasil mengatasi permasalahan.

“Kami Gapoktan yang mencakup di tiga desa tersebut membutuhkan bantuan dari pemerintah Kabupaten Bekasi, terutama dari dinas terkait, untuk membangun pintu air yang dapat diatur guna meningkatkan efisiensi penggunaan air di lahan pertanian kami, yang mencakup wilayah di tiga desa ini,” ujar Cahya.
Penting untuk diketahui bahwa permintaan bantuan ini telah disampaikan dalam forum musyawarah pembangunan (musrembang). Namun, hingga saat ini belum ada solusi yang konkret. Sementara itu petani dari ketiga desa tersebut terus berusaha secara gotong royong dengan anggaran yang terbatas, melibatkan 15 petani untuk mengatasi permasalahan ketersediaan air.
Cahya menjelaskan bahwa kondisi ini menunjukkan pentingnya kerjasama yang erat antara petani, pemerintah daerah serta komunitas dalam menghadapi tantangan dalam sektor pertanian, terutama terkait pengelolaan sumber daya air.
“Kami berharap agar permasalahan ini dapat segera mendapat perhatian serius dari pihak terkait guna mencapai solusi yang berkelanjutan,” tambah Cahya.
N. Rudiansah Ketua Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Swadaya Masyarakat (DPD LSM) Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, bersama dengan awak media, turut mendorong upaya – upaya yang dilakukan oleh kelompok tani ini. Mereka berharap agar rencana pembangunan bendungan atau pintu air yang mencakup di tiga desa tersebut dapat segera terealisasi untuk memenuhi kebutuhan air yang memadai bagi petani setempat.
(N.R – Dis)