FaktaNews24.com – Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumbar ][ merupakan daerah penghasil gambir terbesar di Indonesia, dalam proses pengelohan dan produksi gambir menghasilkan limbah yang belum termanfaatkan dengan baik.
Nagari Talang Maur memiliki potensi besar dalam pengembangan batik gambir berbahan dasar limbah, yang tidak hanya mencerminkan kearifan lokal tetapi juga mendukung konsep ekonomi sirkular. Pemanfaatan limbah gambir sebagai pewarna alami pada batik memberikan nilai tambah bagi limbah yang sebelumnya kurang dimanfaatkan. Selain itu, proses pewarnaan alami ini lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan pewarna sintetis, sehingga dapat menjadi daya tarik bagi pasar yang peduli terhadap produk berkelanjutan. Dengan motif khas yang menggambarkan kekayaan budaya Minangkabau, batik gambir dari Talang Maur berpeluang menjadi produk unggulan yang dapat bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Hanif Hasibuan Presiden Mahasiswa BEM PPNP bersama kelompok yang melaksanakan KKN di Nagari Talang Maur menyampaikan “Saya berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota dapat melirik dan mendukung karya-karya lokal yang berpotensi menjadi produk unggulan daerah, serta dapat menjadi ikonik kabupaten Limapuluh Kota dimasa yang mendatang”.
“Kabupaten Limapuluh Kota saat inikan, merupakan salah satu destinasi wisata nasional yang diunggulkan, serta juga menjadi lirikan oleh wisatawan mancanegara. Hal ini dibuktikan dengan ramainya kita melihat wisatawan nasional dan mencanegara yang berkunjung ke berbagai objek wisata yang berada di Kabupaten Limapuluh Kota. Jadi, dengan adanya produk batik limbah gambir ini sebagai produk unggulan daerah nantinya, akan menjadi daya tarik tersendiri bagi Kabupaten Limapuluh Kota dimata para wisatawan” pungkas Hanif sapaan akrabnya.
Agar potensi ini dapat berkembang lebih pesat, diperlukan dukungan dari pemerintah daerah dalam bentuk bantuan pelatihan, peralatan produksi, serta pemasaran yang lebih luas. Bantuan ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, tetapi juga memperkuat daya saing batik gambir di pasar yang lebih luas. Selain itu, promosi melalui berbagai pameran dan platform digital dapat membantu memperkenalkan produk ini ke konsumen yang lebih luas, termasuk wisatawan dan pasar ekspor. Dengan adanya dukungan yang berkelanjutan, batik gambir dari Nagari Talang Maur berpotensi menjadi ikon baru yang mengangkat ekonomi masyarakat setempat serta memperkuat identitas budaya daerah.
“Saya berharap Pemerintah Kabupaten Limapuluh Kota, khususnya bupati dan wakil bupati baru “Safni Sikumbang dan Ahlul Badrito Resha” yang akan segera di lantik. Dapat memperhatikan dan mendukung usaha batik dari limbah gambir yang berada di kalangan masyarakat, sehingga nantinya dapat berkembang menjadi produk unggulan daerah dan ikonik dari Kabupaten Limapuluh Kota yang mempu bersaing di pasar nasional dan internasional” ucap Hanif Hasibuan Presiden Mahasiswa BEM PPNP kepada awak media.
Potensi-potensi lokal butuh diberi perhatian dan dukungan sehingga dapat menunjang kemajuan perekonomian masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota.
Potensi Batik Limbah Gambir Perlu Diperhatikan