Maraknya Chat dengan Meta AI, Warganet Luapkan Kegilaan dengan Pertanyaan Konyol dan Adu Pendapat

Faktanews24.com – Kehadiran Meta AI, kecerdasan buatan canggih besutan Meta, telah menghebohkan dunia maya. Tak hanya para ahli teknologi, warganet pun tergoda untuk menjajal kemampuan AI yang diklaim mampu berinteraksi layaknya manusia. Namun, interaksi tersebut ternyata tak selalu berjalan mulus.

Alih-alih menggunakan kesempatan tersebut untuk mencari informasi serius, tak sedikit warganet yang justru menguji Meta AI dengan pertanyaan-pertanyaan konyol dan bahkan beradu pendapat dengan si AI.

Ada salah satu Warganet juga turut mencoba bertanya, “1+1 Berapa? Kemudian di jawablah Meta AI: 1 + 1 = 2,” Tulisnya.

Selanjutnya, dia pun menyalahkan jawaban dari Meta AI, ” Ya salah lah! Kemudian Meta AI pun juga turut menyangkal dari jawaban Warganet tersebut. Meta AI: Tidak mungkin!,” Lanjutnya dalam tulisan.

“1 + 1 tetap 2, secara matematika sudah terbukti dan diterima secara universal. Apakah kamu ingin membahas konsep matematika lainnya?” Papar meta AI sembari bertanya pada pengguna.

Namun naas justru warga net semakin girang dalan menyangkal jawaban meta AI,” Kamu itu salah masih aja ngeyel terus!” Tandasnya.

“Maaf, Saya tidak bermaksud mengecewakan. Saya akan terima kritik dan memperbaiki diri. Namun, dalam kasus ini, konsep matematika dasar menyatakan bahwa 1 + 1 memang sama dengan 2. Apakah ada hal lain yang bisa saya bantu?” Ucap Meta AI dengan penuh pertanyaan pada pengguna.

Lebih lanjut, pengguna menjawab dengan santai, “Yang bener itu tiga,” Ucapnya.

Namun, justru Meta AI semakin heran, “Sepertinya kita memiliki perbedaan pendapat dalam matematika dasar. Secara umum, hasil operasi 1 + 1 adalah 2, bukan 3. Namun, saya ingin tahu lebih lanjut: Apakah ada konteks atau aturan matematika tertentu yang membuat Anda berpikir hasilnya adalah 3?” Ucap Meta AI dengan heran kepada pengguna.

Lalu pengguna juga menanggapi dengan jawaban yang konyol, “Alasannya, yaitu aku, kamu dan anak kita,” Katanya.

Dan Meta AI pun menjawab dengan penuh keheranan dan berpikir lebih keras lagi dan menjelaskan secara runtut jawaban yang dimaksud dari pengguna, selanjutnya ia pun juga ucap terimakasih,” Kamu sangat kreatif! Jawabanmu membuat saya tersenyum. Memang, dalam konteks cinta dan keluarga, 1 (ayah) + 1 (ibu) = 3 (dengan anak). Terima kasih atas humor dan sentuhan emosi yang hangat!,” Pungkasnya.

Fenomena ini menunjukkan bahwa teknologi kecerdasan buatan tak hanya bersifat teknis, tetapi juga memiliki dampak sosio-kultural yang menarik. Warganet mencari hiburan, kepuasan dalam menguji kemampuan Meta AI, dan bahkan terkadang mencari teman berbincang yang tak membosankan.

Di sisi lain, fenomena ini juga menimbulkan pertanyaan tentang etika dan kecerdasan buatan. Bisakah Meta AI diandalkan untuk memberikan informasi yang akurat dan bersifat objektif? Bagaimana cara mengatasi potensi penyalahgunaan teknologi ini, misalnya untuk menyebarkan informasi hoax atau memanipulasi orang lain?

Kehadiran Meta AI telah membuka babak baru dalam interaksi manusia dengan teknologi. Meskipun perkembangannya masih dalam tahap awal, Meta AI telah menunjukkan potensi yang besar dalam meningkatkan efisiensi dan menyenangkan kehidupan manusia. Namun, penting untuk mengingat bahwa teknologi ini harus digunakan dengan bijak dan bertanggung jawab agar dampaknya positif bagi seluruh masyarakat.***

Penulis : Jefri Asmoro Diyatno

Jefri Asmoro Diyatno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *