Faktanews24.com – Pacitan, Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, melakukan kunjungan silaturahmi dan musyawarah dengan Museum Galeri SBY*ANI Kota Pacitan pada Kamis, 18 April 2024.
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Koordinator Aliansi, Diki Kurnia, bersama delapan mahasiswa dari berbagai kampus. Mereka mengunjungi Museum Galeri SBY*ANI dengan tujuan mengadakan rapat musyawarah terkait program kerja yang dapat dikolaborasikan dengan pihak museum.
Marketing Museum Galeri SBY*ANI, Ndary Andadari, menjelaskan kepada Aliansi BEM mengenai sejarah, tujuan, dan program-program yang telah dilaksanakan oleh museum tersebut.
“Dengan musyawarah ini, diharapkan dapat menghasilkan program yang bermanfaat dalam mengembangkan pendidikan tentang literasi dan semangat kaum muda dalam jenjang pendidikan. Selain itu, diharapkan juga dapat menjawab tantangan intelektual pemuda Pacitan,” Ujar Diki.
Setelah musyawarah dengan direktur dan marketing, mahasiswa Aliansi BEM didampingi oleh Bunda Coni untuk berkeliling di lorong-lorong museum. Kemudian, mereka berkumpul di ruang audio visual untuk menyaksikan pemutaran video profil Museum Galeri SBY*ANI.
Maulana Setya Aprilianto, Presiden Mahasiswa (Presma) yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan bahwa rapat berjalan sesuai rencana. Mereka membahas kegiatan apa yang bisa dikolaborasikan ke depannya, dan pihak museum menyambut dengan senang hati ide dan gagasan yang diberikan oleh aliansi.
Presma Nauval Hafidh A menambahkan, “Pertemuan antara Aliansi BEM se-Kabupaten Pacitan dengan pihak Museum dan Galeri SBY*ANI akan menciptakan sinergi positif dalam bidang pendidikan, terutama literasi, yang bersifat berkelanjutan.”
Selama keliling museum, anggota aliansi diceritakan tentang sejarah dan arti dari setiap benda yang dipamerkan di dalam museum.
Salah satu Presma, Oni Dwi Hardiyan, mengungkapkan bahwa panorama yang ditampilkan oleh Museum SBY*ANI sangat menginspirasi. Ia juga merasa bangga memiliki sosok seperti SBY, dan berharap hal tersebut dapat memotivasi pemuda untuk tetap produktif.
Ananda Zeliana menyoroti bahwa respons dari pihak museum menunjukkan bahwa target pasar yang diinginkan adalah mahasiswa. Namun, ia juga menyadari bahwa banyak pengunjung yang hanya menggunakan museum sebagai tempat berfoto, padahal tujuan dari museum sebagai sarana edukasi belum tercapai secara maksimal. Oleh karena itu, ia berharap adanya kolaborasi untuk membantu mencapai tujuan tersebut.
Presma Arsyad Rizaidi Abdillah menyatakan bahwa mayoritas perguruan tinggi di Pacitan fokus pada pendidikan dan keagamaan, namun lingkungan masyarakat tidak selalu mencerminkan hal tersebut. Meskipun menyelesaikan masalah ini tidak mudah, sebagai Kader Ulama’, Social Control, dan Agent of Change, mereka merasa memiliki tanggung jawab untuk menciptakan perubahan yang lebih baik. Mereka memulai dengan niat yang tulus dan semangat untuk Pacitan yang lebih baik, dan forum Aliansi BEM se-Kabupaten Pacitan menjadi langkah awal untuk mewujudkan harapan tersebut.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno