Faktanews24.com-Gelaran pilkada Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu tahun 2024 tinggal menunggu hari saja, dapat dipastikan salah satu calon Gubernur yang maju kembali adalah mantan Wali Kota Bengkulu dua periode Helmi Hasan, yang di Pemilu Gubernur tahun 2020 hanya mampu bertengger di urutan kedua perolehan suara.
Saat itu Helmi mengungguli pasangan Agusrin-Imron sedangkan di posisi tertinggi Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih saat 2020 adalah Rohidin Mersyah dan Rosjonsyah yang menjabat saat ini.
Rentang waktu 2021 sampai dengan 2024, kedua tokoh politik ini tampak terus bersaing meraih simpati publik yang keduanya menjabat di posisi berbeda, Rohidin adalah Gubernur Bengkulu 2021-2024, sedangkan Helmi Hasan Wali Kota Bengkulu 2018-2023.
Diukur secara umum sampai dengan 2024 ini, Gubernur Rohidin telah banyak menelurkan program-program yang berdampak besar pada kemajuan Bengkulu baik di bidang infrastruktur dan konektivitas antar daerah, investasi dan peningkatan ekonomi masyarakat.
Perhatian Gubernur Rohidin juga tercurah di bidang pertanian dan perikanan melalui bantuan Alsintan dan Alat tangkap yang dibagikan ke petani dan nelayan.
Berikutnya kemajuan di bidang pendidikan, sosial dan budaya, termasuk kemajuan pariwisata Bengkulu melalui program desa wisata dan desa digitalnya serta beragam gelaran festival kreasi budaya yang menggaungkan nama Bengkulu di nasional dan internasional.
Dari sekian banyak program dan proyek strategis Pemerintah Provinsi Bengkulu tersebut, dapat dikatakan hampir tidak ada yang mencuat tersandung masalah terutama tersangkut permasalahan hukum.
Gubernur Rohidin pun dinilai banyak pihak bijaksana menyelesaikan konflik sosial masyarakat.
Sebagai contohnya persoalan perusahaan perkebunan sawit PT. Pamor Ganda dengan masyarakat desa penyangga yang penyelesaiannya langsung dipimpin Gubernur Rohidin pada bulan Juli 2022 yang lalu.
Kala itu, dihadapkan langsung antara pihak perusahaan dengan belasan ribu masyarakat yang mengelilingi tempat musyawarah dipimpin Gubernur Rohidin.
Suatu penyelesaian konflik yang diprediksi beresiko tinggi, namun dengan hati yang dingin dan ucapan perkataan yang santun dari Gubernur Rohidin, persoalan konflik ini terselesaikan dengan damai secara kekeluargaan.
Ketika prestasi dan kinerja dua tokoh pemerintahan di Bengkulu ini diperbandingkan, banyak pihak menilai sangat tidak sepadan karena tidak dalam posisi dan kedudukan yang sama.
Rohidin dalam posisi Gubernur Bengkulu sedangkan Helmi sebagai Wali Kota Bengkulu.
Namun menjadi fakta pula yang terjadi, banyak narasi dan peristiwa sepanjang tahun yang mewarnai kancah politik disajikan ke publik dan media-media di Bengkulu, selalu diwarnai persaingan dua tokoh ini, yaitu Rohidin Mersyah dan Helmi Hasan.
Tokoh Pemuda Bengkulu Fajri Anshori mengungkapkan perlu lompatan tinggi dan jauh bila Helmi Hasan ingin menang di pilkada 2024 bersaing dengan petahana Rohidin Mersyah yang saat ini menjabat Gubernur.
“Beliau pak Helmi Hasan harus benar-benar memperhitungkan tingkat elektabilitasnya di Pemilu 2024 ini, perlu lompatan yang tinggi dan jauh bila ingin unggul dari petahana Rohidin mersyah” papar Fajri Anshori mengawali pandangan dan pengamatannya.
Disebutkan Fajri terdapat beberapa indikator elektabilitas publik bila kedua tokoh ini disandingkan, yaitu Pertama, konsistensi program dan kebijakan populer yang menjadi perhatian luas di berbagai sektor yang bisa mengangkat popularitas kandidat.
“Untuk pak Rohidin, saya melihat konsistensi yang terstruktur dengan rapi, baik mulsi dari penyusunan program, penganggaran dan keberlanjutan program” sebut Fajri.
Dari pengamatannya, Fajri merasakan program dan kebijakan Rohidin selama menjabat membawa manfaat besar untuk daerah dan tidak menuai persoalan atau masalah.
Termasuk penyelesaian persoalan sosial, ekonomi dan politik daerah yang dapat diselesaikan dengan baik oleh Petahana Rohidin Mersyah.
Berikutnya ditambahkan Fajri, pandangan umumnya kepada mantan Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan sampai dengan akhir periode jabatannya di tahun 2023 yang lalu, banyak mewariskan persoalan yang belum terselesaikan.
Hal inilah sebut Fajri, yang menjadi sorotan publik sehingga berpotensi menurunkan tingkat elektabilitas Helmi Hasan.
Jargon yang digaungkannya “Gubernur Baru” akan dibandingkan masyarakat dengan kinerjanya selama menjadi Walikota.
“Publik dulunya berharap ketika di akhir masa jabatannya selaku Walikota Bengkulu, Bapak Helmi Hasan mampu menelurkan solusi konkrit atas berbagai persoalan, namun ternyata tidak ada, bahkan seolah-seolah semua persoalan itu harus dituntaskan oleh Penjabat Wali Kota Arif Gunadi dalam tempo singkat” ungkap Fajri Anshori.
Fakta di lapangan, memang benar adanya persoalan-persoalan yang tak kunjung terselesaikan oleh Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan yang menjabat dua periode sampai akhir masa jabatannya.
Di antaranya persoalan SDN 62 Kota Bengkulu yang sampai kini terbengkalai, persoalan kasus kerugian uang negara SAMISAKE yang mengorbankan warga berurusan dengan hukum, persoalan bangunan wisata Kota Tua yang ambruk dan tidak jelas siapa penanggung jawabnya.
Berikutnya persoalan sampah yang tidak sanggup diselesaikan Wali Kota Helmi Hasan, persoalan banjir Kota Bengkulu yang tidak ada solusinya, kenaikan pajak PBB dan BPHTB yang berpuluh kali lipat.
Ada lagi persoalan semerawutnya pasar panorama, serta persoalan kesejehteraan PNS Pemkot yang sering terhambat pembayaran TPP nya.
Fajri Anshori juga berpandangan, persoalan-persoalan tersebut tertutupi dengan semaraknya berbagai program pembangunan dan kegiatan yang dilakukan Gubernur Rohidin Mersyah di Kota Bengkulu, sehingga menarik antusias publik dan melupakan sejenak persoalan yang terjadi.
“Ya selama beberapa tahun terakhir ini, bisa kita melihat geliat pembangunan yang dilakukan Gubernur Rohidin khususnya di Kota Bengkulu. Ada pembangunan jembataan elevated nakau, jalan elevated Danau Dendam Tak Sudah, pembangunan kawasan wisata pantai panjang, perbaikan jalan-jalan protokol di Kota Bengkulu sampai mulus, rehabilitasi sarana publik seperti masjid raya Baitul Izzah, Balai Buntar, Taman Budaya, Taman Merdeka, Bandara Fatmawati, Pelabuhan Pulau Baai dan Jalan Tol Bengkulu – Taba Penanjung. Semua itu peran Gubernur Rohidin” papar Fajri.
Pertanyaan yang akan muncul, apakah beragam persoalan di Kota Bengkulu malah akan semakin menjalar ke persoalan lain, andai Helmi Hasan bisa menang di Pilgub 2024 ini.
“Bapak Helmi Hasan harus bisa meyakinkan publik, beragam persoalan di Kota Bengkulu yang diwariskannya bisa tuntas dengan solusinya beliau menjabat Gubernur” pungkas Fajri menutup komentarnya.