Istri Saidina Ali: Suami Saya Diberi Motor untuk Berantas Narkoba, Namun Akhirnya Dihabisi?

Ogan Komering Ilir– Misteri kematian Saidina Ali alias Anang Husin semakin menyisakan banyak tanda tanya. Sang istri, Solbiah, mengungkapkan kepada media bahwa suaminya pernah diberikan sepeda motor untuk bertugas dalam pemberantasan narkoba. Namun, perjuangannya melawan peredaran barang haram itu justru berujung tragis.
Menurut Solbiah, sebelum meninggal, Anang Husin pernah berbicara tentang niatnya membawa kasus narkoba ke Polda. Namun, tak lama setelah itu, ia sempat dicegat oleh beberapa orang yang belum diketahui identitasnya. Sayangnya, hingga kini, tidak ada bukti yang ditampilkan untuk memperjelas dugaan keterlibatan pihak tertentu dalam kasus ini.
Keanehan lain juga muncul dalam persidangan. Salah satu alat bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, yakni sepasang sandal, ternyata tidak dihadirkan di meja hijau. Hal ini semakin memperkuat dugaan bahwa ada sesuatu yang ditutupi dalam kasus ini.
Di sisi lain, keluarga korban mengaku sempat menerima tawaran damai dari seseorang bernama Hendra, yang mengirimkan surat melalui Sugeng, seorang Sekdes Desa Pematang Kijang. Dalam surat itu, Hendra menawarkan sejumlah uang hingga miliaran rupiah agar kasus ini tidak diperpanjang. Namun, keluarga menolak keras. “Kami tidak menerima perdamaian. Kami hanya minta pelaku dihukum,” tegas pihak keluarga.
Yang lebih mengejutkan, biaya otopsi terhadap jenazah Saidina Ali juga menjadi sorotan. Penyidik bernama Niky Andra disebut meminta biaya sebesar Rp60 juta kepada keluarga korban. Sementara itu, tiga orang yang diduga terkait dalam kasus ini, yakni Hendra, Samin, dan Riki, tidak ditahan dengan alasan kurangnya bukti. Keputusan ini pun menuai pertanyaan besar dari publik yang menuntut keadilan atas kematian Anang Husin.
Gusti Dian Saputra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *