Bungo, Jambi, 23 Juni 2024 – Seleksi Calon Paskibraka (CAPASKA) Kabupaten Bungo tahun 2024 kembali menyuguhkan cerita menarik. Dari masalah tinggi dan berat badan yang tidak ideal hingga adanya peserta dengan kaki leter O yang diloloskan, menjadi perbincangan hangat di masyarakat.
Media ini berusaha mendapatkan klarifikasi dari berbagai pihak terkait, mulai dari pejabat Kesbangpol Kabupaten Bungo hingga panitia pelaksana (Pansel) yang melatih CAPASKA di lapangan Eks MTQ Baru. Kabid Politik Kesbangpol Bungo sebelumnya menegaskan bahwa proses seleksi harus sesuai dengan aturan yang ada. “Saya tegaskan untuk proses seleksi harus sesuai aturan, tidak boleh melenceng,” ujarnya beberapa pekan lalu di kantor Kesbangpol.
Senada dengan itu, Eva dari tim seleksi menambahkan bahwa data yang diinput sudah sesuai dengan hasil seleksi. “Jika tidak sesuai aturan, maka akan tereliminasi secara sistem,” ujar Eva saat proses seleksi di eks arena MTQ Baru.
Namun, di lapangan masih ditemukan peserta yang tidak memenuhi syarat, seperti tinggi dan berat badan yang tidak ideal serta kaki leter O. Edi, salah satu anggota pansel, menjelaskan bahwa untuk peserta laki-laki tinggi minimal adalah 170 cm dan peserta perempuan 160 cm. “Kami akui dalam proses seleksi tidaklah sempurna. Mungkin ada kesalahan saat melihat, namun kami akan berusaha lebih baik lagi ke depannya,” ucap Edi.
Terkait peserta dengan kaki leter O, Edi menyatakan bahwa jika jarak renggang masih 5 cm, peserta bisa diloloskan, namun jika lebih dari 7-8 cm, maka tidak lolos. Untuk peserta perempuan yang tidak ideal, mereka akan diberikan pembinaan khusus agar postur tubuhnya lebih ideal.
Masalah makan dan minum peserta selama latihan juga diungkapkan. Menurut salah satu pelatih, selama tiga minggu ini, peserta membawa makanan dan minuman sendiri, kecuali sekali seminggu diberikan bubur kacang hijau oleh Kesbangpol. Latihan diadakan tiga kali seminggu dari pukul 08.00 hingga 17.00, dibantu oleh anggota Paskibraka senior dari angkatan 2022-2023.
Kesbangpol Kabupaten Bungo diminta untuk melakukan seleksi ulang jika peserta yang lolos tidak sesuai dengan syarat dan ketentuan. Jika kebijakan yang digunakan tidak konsisten, maka syarat dan ketentuan tersebut harus dihapus.
Media ini juga mendapatkan informasi bahwa beberapa peserta CAPASKA adalah keponakan dari pejabat atau pegawai Kesbangpol. Hal ini menimbulkan dugaan adanya titipan yang dipaksakan, sehingga diperlukan kroscek dan evaluasi lebih lanjut.
Penulis:Gusti