Pemkab Tegal Fokus Turunkan Kebocoran Sampah Melalui Program CLOCC, Ciptakan Pengelolaan Sampah yang Lebih Efisien dan Berkelanjutan

SLAWI – Pemerintah Kabupaten Tegal terus mengintensifkan upaya pengelolaan sampah dengan menekan kebocoran yang masih mencapai 62 persen, dalam rangka meningkatkan kebersihan lingkungan dan mendukung keberlanjutan ekosistem. Pada Kamis (14/11/2024), Pemkab Tegal menggelar Koordinasi Pembahasan Sistem Pengelolaan Sampah dan Pelaporan Progress Program Clean Oceans Through Clean Communities (CLOCC) di Meeting Room Gulala Azana Hotel & Resort, Guci.

Pj Bupati Tegal, Agustyarsyah, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menurunkan kebocoran sampah di Kabupaten Tegal menjadi kurang dari 50 persen. Menurutnya, masalah pengelolaan sampah bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup, namun harus melibatkan seluruh sektor terkait, termasuk sektor swasta dan masyarakat.

“Kita perlu memilih skenario pengelolaan sampah yang optimal dan melibatkan semua pihak. Program ini harus berjalan seiring dengan penganggaran yang tepat untuk sektor-sektor terkait seperti pariwisata, penyerapan tenaga kerja, serta peningkatan investasi,” ungkap Agustyarsyah.

Program CLOCC, yang didukung oleh NORAD (The Norwegian Agency for Development Cooperation) dan diinisiasi oleh Perkumpulan Persampahan Indonesia (InSWA), bertujuan untuk mengurangi polusi sampah laut dan mikroplastik, serta meningkatkan sistem pengelolaan sampah secara terintegrasi. Program ini sudah diterapkan di beberapa daerah, termasuk Kabupaten Tegal, Banyuwangi, dan Tabanan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tegal, Muchtar Mawardi, menyampaikan bahwa upaya perbaikan tempat pembuangan akhir (TPA), seperti di TPA Penujah, sudah dilakukan dengan membangun pagar keliling dan menyediakan fasilitas penting seperti akses jalan dan sumber air. Namun, untuk memaksimalkan pemanfaatan gas metana, masih diperlukan instalasi pipa agar gas tersebut bisa digunakan oleh masyarakat sekitar.

Dengan adanya dukungan Masterplan dari InSWA, Kabupaten Tegal diharapkan dapat mengelola sampah secara lebih efisien dan berkelanjutan dalam 20 tahun mendatang, menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan mendukung perkembangan ekonomi lokal.*

Berita Lainnya  Krisis Irigasi Kali Gung: Dari 12.500 Hektar Menjadi 670 Hektar, Pemerintah Siapkan 85 Miliar untuk Revitalisasi

 

M Bisri
Diskominfo kabupaten Tegal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *