Dahsyat!!!!! Korupsi Dana Proyek Peningkatan Jaringan Irigasi di Diduga Kuat Dilakukan Oleh Oknum a/n Dewa Dan Masruri Salah Satu Anggota DPR

*Rilis Resmi GMOCT: Yopi Zulkarnain (Ketua Umum)*
FaktaNews24.com, Indramayu, Jawa Barat ][ Proyek peningkatan jaringan irigasi di Desa Jengkok, Kecamatan Kertasemaya, Kabupaten Indramayu, yang dibiayai APBN senilai Rp 195.000.000,- dalam program percepatan peningkatan tata guna air irigasi, menuai sorotan.

Informasi yang diperoleh dari papan proyek yang terpasang di lokasi (lihat gambar terlampir) menunjukkan proyek tersebut dikerjakan oleh P3A Mitra Cai Sepat dengan waktu pelaksanaan 90 hari kalender pada tahun 2024. Namun, muncul dugaan adanya penyimpangan dana yang cukup signifikan.

Sumber-sumber di lapangan menyebutkan adanya pemotongan dana sebesar 20% oleh Bapak Dewa dan Oleh Bapak Masruri dari salah satu DPR dari total anggaran di setiap desa yang terlibat dalam proyek ini. Dugaan ini belum dapat dikonfirmasi kebenarannya secara resmi, namun informasi tersebut telah beredar luas di kalangan masyarakat setempat.

Jika benar, hal ini berarti terdapat dana sebesar Rp 39.000.000,- yang diduga dipotong dari anggaran proyek di Kabupaten Indramayu dan Sumedang, salah satunya di Desa Jengkok.

Belum diketahui secara pasti ke mana dana tersebut dialirkan. Namun, temuan ini menimbulkan kecurigaan adanya praktik korupsi yang merugikan negara dan masyarakat. Proyek yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur irigasi dan kesejahteraan petani justru terancam gagal mencapai tujuannya akibat dugaan penyimpangan dana ini.

Masyarakat setempat berharap pihak berwenang, baik dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Inspektorat Kabupaten Indramayu, maupun aparat penegak hukum lainnya, segera melakukan investigasi untuk mengungkap kebenaran dugaan ini.

Transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana APBN sangat penting untuk memastikan proyek-proyek pemerintah berjalan efektif dan tepat sasaran. Kejelasan mengenai dugaan pemotongan dana 20% tersebut sangat dinantikan untuk mencegah kerugian yang lebih besar dan memastikan keadilan bagi masyarakat.

Di tempat lain, Bapak Masruri saat di konfirmasi via Chat WA awalnya tidak mengakui terkait pemotongan tersebut. Namun Akhirnya Bapak Masruri malah mengajak Awak Media untuk duduk bareng dalam menyelesaikan permasalahan pemotongan dana sebesar 20% yang diduga dilakukannya.

Namun dikarenakan tempat pertemuan tersebut ditentukan di Bandung, maka Bapak Masruri menunda pertemuan tersebut.

Kuat dugaan, pemotongan dana tersebut benar dilakukannya bersama Bapak Dewa, karena bukti-bukti dari narasumber banyak yang mengarah ke mereka. Selain itu, kajian hasil chat WA saat konfirmasi Awak Media ke Bapak Masruri, diduga juga kuat mengarahkan ke Bapak Dewa dan Bapak Masruri.

Dengan bukti-bukti tersebut, Awak Media sebanyak 1500 akan menaikkan berita secara bersamaan dan akan menggiring masalah ini ke instansi pusat dan APH pusat secepatnya, supaya dapat sesegera mungkin untuk di tindaklanjuti. Selain itu, Tim dari Organisasi Media Online Cetak Ternama Akan menggiring masalah ini sampai tuntas.

GMOCT: Gabungan Media Online dan Cetak Ternama
#No Viral No Justice

(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *