Faktanews24.com – Bandung, pada Rabu 29, November 2023 Pondok Pesantren At-Taslim Ula, yang terletak di Jl. Simpangkendeng Kp Citiwu RT. 02 RW. 14 Desa Panundaan Kecamatan Ciwidey Kabupaten Bandung, telah menjadi percontohan bagi pesantren-pesantren lainnya dengan inovasinya dalam menciptakan kemandirian ekonomi.
Melalui langkah-langkah kreatifnya, pondok pesantren ini telah merintis usaha kuliner berupa keripik kentang dan kue basah. Inisiatif ini tidak hanya membawa keberkahan ekonomi bagi pondok pesantren, tetapi juga memberdayakan petani kentang dan masyarakat sekitar. Cerita perjalanan pondok pesantren ini mencapai puncaknya ketika diakui oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil serta UPTD P3W Jawa Barat setelah mengikuti OPOP 2023.
Perjalanan Awal: Melibatkan Semua Pihak dalam Pengembangan Usaha
Pondok Pesantren At-Taslim Ula memulai perjalanan kemandiriannya dengan melibatkan semua pihak yang terlibat, dari pengurus pondok pesantren hingga petani kentang dan masyarakat sekitar. Ide untuk memanfaatkan potensi lokal, khususnya kentang, muncul sebagai langkah strategis untuk mendiversifikasi sumber penghasilan dan memberdayakan masyarakat di sekitarnya.
Keripik Kentang: Menjadikan Petani sebagai Mitra Strategis
Langkah pertama pondok pesantren adalah berkolaborasi dengan petani kentang lokal. Dengan membangun kemitraan yang kokoh, pondok pesantren menjadi pembeli utama hasil pertanian petani setempat. Penetapan harga yang adil dan kebijakan pembelian yang konsisten membantu meningkatkan pendapatan para petani, menciptakan hubungan simbiosis yang saling menguntungkan.
Diversifikasi Produk: Kue Basah sebagai Inovasi Tambahan
Pondok Pesantren At-Taslim Ula tidak berhenti pada keripik kentang. Mereka melihat peluang dalam diversifikasi produk dengan menambahkan kue basah ke dalam katalog kuliner mereka. Hal ini tidak hanya memberikan variasi produk untuk pelanggan tetapi juga menciptakan peluang pekerjaan baru dan pendapatan tambahan bagi pondok pesantren.
Dukungan Penuh untuk Santri: Keterlibatan dalam Setiap Tahap Produksi Salah satu aspek kunci keberhasilan usaha ini adalah keterlibatan santri dalam setiap tahap produksi. Mereka tidak hanya belajar ilmu agama tetapi juga mendapatkan pengalaman praktis dalam mengelola usaha kuliner. Dari persiapan bahan hingga proses produksi dan pemasaran, santri terlibat aktif, mengasah keterampilan mereka dan menjadi bagian integral dari kesuksesan usaha.
Pencapaian Mengagumkan: Mengikuti Program One Pesantren One Product (OPOP) 2023 dan Mendapat Pengakuan Kualitas Produk yang Baik dari Dinas Koperasi dan UPTD P3W Jawa Barat Perjalanan Pondok Pesantren At-Taslim Ula mencapai puncaknya ketika usaha kuliner mereka mengikuti program OPOP 2023.
Menjadi salah satu pondok pesantren yang masuk kedalam 200 besar peserta terbaik OPOP 2023 menjadikannya lebih dikenal di berbagai kalangan. Pada tanggal 21 November 2023, Pondok Pesantren At-Taslim Ula mendapat kunjungan langsung dari UPTD P3W Jawa Barat dan DISKUK terkait keberlangsungan usaha setelah mengikuti program OPOP. Dari hasil kunjungan tersebut, Pondok Pesantren At-Taslim Ula mendapatkan respon yang sangat positif karena usaha yang dijalankan mengalami perkembangan serta terkagum dengan usaha pimpinan pondok dalam membangun ekonomi untuk pondok pesantren. Hal ini menjadi bukti bahwa inovasi dan kemandirian ekonomi yang mereka perjuangkan telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Pengakuan ini bukan hanya sebuah prestasi bagi pondok pesantren tetapi juga memberikan inspirasi bagi pesantren lain untuk mengadopsi model serupa. Pondok Pesantren At-Taslim Ula membuktikan bahwa dengan kreativitas, kerja keras, dan keterlibatan masyarakat, pesantren dapat menjadi pusat kegiatan ekonomi yang memberdayakan dan bermanfaat bagi semua pihak.
Menatap Masa Depan: Kemandirian Ekonomi sebagai Pilar Pendidikan
Pondok Pesantren At-Taslim Ula tidak hanya mencapai keberhasilan dalam usaha kuliner, tetapi juga menandai peran pendidikan agama yang holistik. Dengan membekali santrinya dengan keterampilan kewirausahaan dan etika kerja, pondok pesantren ini membawa pesan penting bahwa pendidikan bukan hanya tentang ilmu agama tetapi juga tentang membentuk karakter yang mandiri dan mampu memberikan dampak positif pada masyarakat.***
Oleh : Jihan Siti Nurapriani, S.Pd. (Mahasiswi Magister Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Nusantara)
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno