Proyek pembangunan parit beton di Desa Kelebuk Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis menggunakan Anggaran Dana Bermasa tahun 2024 telah selesai di kerjakan oleh pemerintah Desa Kelebuk dan berjalan dengan baik.Sesuai dengan usulan tokoh tokoh masyarakat yang di sampaikan melalui ketua RT RW saat musyawarah ataupun mufakat kurang lebih sudah mencapai 5 tahun berjalan barulah tahun ini direalisasikan parit beton sesuai dengan kebutuhan masyarakat RT 06 RW 02 Desa Kelebuk.
Pak Masnur selaku tokoh masyarakat Desa Kelebuk, purna tugas dari kantor Kementerian Agama sangat mengapresiasi proyek pembangunan parit beton yang di salurkan pemerintah desa menggunakan dana bermasa yang di programkan pemerintah daerah anggaran tahun 2024.
“pada saat rapat saya sampaikan kami masyarakat di sini sangat membutuhkan sekali parit beton, karena di lingkungan kami ini rawan sekali pasang-surut air laut dan banjir,jadi parit di lingkungan ini rawan Abrasi.Alhamdulillah memang bantuan setiap tahunnya 1 wilayah itu hanya dapat 1 titik terkadang 2 titik program yang di jalani dari pihak desa,adapun bantuan daerah yang di salurkan melalui pemerintah desa agar dapat sesuai dengan apa yang di butuhkan masyarakat”.ungkap pak Masnur kepada awak media Fakta News 24
Selain proyek Pembangunan parit beton ada juga bantuan perehaban rumah untuk masyarakat Desa Kelebuk dari Dana Bermasa ini.
ibu Yuslianar (56) seorang janda yang berprofesi sebagai petani karet, beralamat jln.utama Desa Kelebuk yang sangat bersyukur dan berterima kepada PJ Desa Kelebuk Edi Purna Irawan, S.Sos dan pemerintah desa lainnya beserta ketua BPD Azizurrahman dan anggota atas bantuan perehaban rumah yang di berikan kepadanya.
“Saya mengucapkan terimakasih pada pemerintah Desa dan pemerintah Daerah dan Pusat atas Bantuan Rehab Rumah yang telah di berikan kepada kami masyarakat kurang mampu seperti saya,apa lagi dengan profesi saya sebagai petani karet yang mana harga karet makin lama makin menurun di tambah lagi dengan cuaca yang terus hujan dan harga sembako yang terus meningkat tidak sesuai dengan pendapatan”
(Nasir SM)
