Bau Busuk Sampah di Jalan Asofa : Warga Labuh Baru Barat Kecewa Dimana DLHK dan Pihak Ketiga!!!

Pekanbaru — Gaoelnews – Banjir yang melanda Pekanbaru beberapa waktu lalu meninggalkan pemandangan ironis di Kecamatan Payung Sekaki, Kelurahan Lambai Baru Barat. Jalan Asofa, yang baru saja diperbaiki, kini menjadi tempat pembuangan sampah liar. Gunungan sampah yang mencapai ketinggian [sebutkan tinggi jika diketahui] meter memenuhi bahu jalan, tepat di depan kantor Camat. Bau busuk menyengat menusuk hidung, menciptakan kontras yang mencolok dengan jalan yang mulus dan bersih. Rabu (12/03/2025), pemandangan ini menjadi sorotan tajam, apalagi mengingat janji Walikota dan Wakil Walikota Pekanbaru untuk memprioritaskan kebersihan kota pascabanjir.

Warga yang setiap hari melintasi Jalan Asofa mengungkapkan kekesalan dan kekecewaan yang mendalam. “Kami sangat terganggu! Setiap hari, pagi, siang, malam kami lewat sini. Anak-anak kami juga sekolah di dekat sini, dan bau sampah ini sangat mengganggu kesehatan, bahkan membuat kami mual,” ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya. Ia menambahkan dengan nada kecewa, “Kami bersyukur jalan Asofa sudah diperbaiki, tapi kebersihannya sangat memprihatinkan. Ini kontras dengan janji Walikota untuk kesejahteraan masyarakat. Perbaikan jalan yang bagus menjadi sia-sia jika kebersihan lingkungan diabaikan.”

Sekretaris Camat Payung Sekaki, Abdullah S. STP, menjelaskan upaya yang telah dilakukan. “Bapak Camat telah melaporkan setiap hari terkait tumpukan sampah yang ada di wilayah Kecamatan Payung Sekaki. Kami telah berupaya mengawasi, menangkap pembuang sampah sembarangan, dan secara aktif meminta bantuan DLHK Kota Pekanbaru dan pihak ketiga untuk mengangkat sampah di Jalan Asofa,” jelasnya. Namun, hingga saat ini, tumpukan sampah masih belum teratasi. “Sampah diangkut setiap hari, tetapi tidak maksimal. Setiap hari hanya satu mobil pengangkut sampah yang datang.

Dengan tumpukan sampah sebanyak ini, pasti ada sisa setiap hari, dan sisanya itu banyak. Ditambah lagi sampah yang dibuang besoknya oleh masyarakat, maka semakin hari semakin menumpuk,” ujar Sekcam Payung Sekaki.

Abdullah juga menyampaikan apresiasi atas perbaikan Jalan Asofa, namun menekankan bahwa kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan infrastruktur. Koordinasi dengan RT/RW dan Lurah telah dilakukan untuk meningkatkan pengawasan dan sosialisasi pengelolaan sampah.

“Ia kembali menegaskan permintaan bantuan kepada DLHK Kota Pekanbaru dan pihak ketiga untuk segera membersihkan sampah di Jalan Asofa.

“Sebagai perpanjangan tangan Walikota, kami menghimbau warga untuk membuang sampah pada tempatnya dan pada waktu yang ditentukan, tetapi kami juga menuntut DLHK dan Pihak Ketiga untuk bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan Kota Pekanbaru kususnya Kecamatan Payung Sekaki ,” tutup Abdullah.

Tumpukan sampah di Jalan Asofa menimbulkan pertanyaan besar atas komitmen pemerintah kota dalam mewujudkan janji kesejahteraan masyarakat. DLHK dan pihak ketiga di mana? Kapan janji Walikota untuk kota yang bersih dan sehat akan terwujud? Kebersihan lingkungan yang terabaikan ini telah menodai keindahan jalan yang baru diperbaiki. Aksi nyata dari DLHK dan pihak ketiga sangat dinantikan warga.

P.Hutagaol

P.Hutagaol

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *