Riau  

Wartawan di Pekanbaru Jadi Korban Penganiayaan dan Teror

FaktaNews24.com, Pekanbaru ][ Seorang wartawan di Pekanbaru, Ansori (42), warga Jalan HR Subrantas, Tuah Madani, Kota Pekanbaru, mengalami penganiayaan brutal hingga luka parah serta teror berkelanjutan dari sekelompok orang yang diduga berasal dari keluarga pelaku.

Insiden bermula ketika Ansori menemukan tempat penampungan air di depan rumahnya dikotori oleh seseorang yang tidak dikenal. Saat memeriksa rekaman CCTV, ia melihat seorang pria mengenakan topi merah mengobok-obok air tersebut. Sekitar pukul 16.15 WIB, Ansori mencari pria itu dan menanyakan maksud serta tujuannya.

Namun, bukan jawaban yang didapat, melainkan serangan mendadak. Seorang pria bernama Amades Lubis, yang diduga bagian dari keluarga pelaku, tiba-tiba datang dengan emosi dan langsung menyerang Ansori. Akibatnya, Ansori mengalami luka serius di tangan kanan yang membutuhkan empat jahitan, serta luka di hidung, pipi, leher, dan pergelangan tangan kiri.

Tak berhenti di situ, setelah Ansori melaporkan kasus penganiayaan ke Polsek Tambang, kondisi justru semakin mencekam. Pada 13 Februari 2025, sekitar pukul 20.30 WIB, sekelompok orang yang diduga berasal dari keluarga pelaku mendatangi rumahnya dan melakukan perusakan secara brutal. Mereka melempari rumah dengan puluhan batu hingga dini hari 14 Februari 2025, menyebabkan kerusakan parah.

Akibat kejadian ini, istri dan anak Ansori mengalami trauma berat dan harus mengungsi karena merasa tidak aman. Bahkan, anaknya tidak bisa bersekolah akibat ancaman dan tekanan yang mereka hadapi.

Lebih dari itu, kelompok tersebut juga diduga menyebarkan berita bohong (hoaks) dan mengancam keselamatan Ansori serta keluarganya jika mereka tetap menempati rumah tersebut.

Merasa terancam, Ansori telah melaporkan kejadian ini ke Polda Riau dan meminta perlindungan hukum serta tindakan tegas terhadap para pelaku.

“Kami sekeluarga sangat ketakutan. Mereka bukan hanya menyerang fisik, tetapi juga mengancam nyawa kami. Saya berharap Kapolda Riau segera bertindak tegas sebelum terjadi hal yang lebih buruk,” ujar Ansori.

(Tim/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *