FaktaNews24.com | Tangerang – Insiden oknum anggota Satuan Narkoba (Satnarkoba) Polsek Kresek yang salah tangkap Warga Gunung Kidul, Kecamatan Gunung Kaler, inisial U (33) dan 5 orang lain nya pada Senin (25/3) siang, di Jl. Raya Syeh Nawawi al-Bantani, Kecamatan Gunung Kaler, masih jadi perhatian berbagai pihak.
Selain pihak keluarga, kasus tersebut juga menjadi perhatian khusus para tokoh serta lembaga sosial di Kabupaten Kabupaten Tangerang, mendesak untuk dievaluasi terhadap oknum Satnarkoba Polsek Kresek yang diduga melakukan salah tangkap.
Sebagaimana disampaikan Ketua Tim Investigasi Media Center Gunung Kaler (MCG) Kabupaten Tangerang, Saepuin, yang meminta kepada Kapolda Banten untuk melakukan evaluasi.
“Harusnya petugas kepolisian menjunjung tinggi etika dan harus proporsional dalam melakukan tugas sesuai SOP, atas kejadian ini sangat mencoreng Institusi Polri maka dari itu perlu dievaluasi,” kata puin
Terlebih lagi tragedi oknum Kepolisian yang diduga salah tangkap ini bukan lah kali pertama terjadi, menurutnya pihaknya sudah beberapa kali mendapat informasi, namun sayangnya para korban kebanyakan takut dan tidak tahu arah untuk melanjutkan perkaranya.
Untuk diketahui, diceritakan Korban (U) pada senin (25/3) Siang di JL. syeh Nawawi, Kecamatan Gunung Kaler. Saya baru saja tiba di salah satu tempat pencucian mobil Tiba-tiba saya didatangi 5 orang yang mengaku sebagai oknum anggota polisi dan langsung menanyakan kepada korban, mana barang Narkoba yang kamu bawa.
“Saya langsung diborgol oleh oknum anggota polisi dari Polsek Kresek tanpa alasan jelas. Meskipun tanpa melakukan perlawanan, mereka langsung diperiksa di tempat kejadian,” katanya.
Oknum polisi tersebut bahkan menuding bahwa (U) akan mengantar Narkoba untuk orang yang ada di lokasi tempat pencucian mobil tersebut, tuduhan yang dibantah mentah-mentah oleh (U).
“Saya tak pernah melakukan itu dan tidak mempunyai sabu kalau tidak percaya silahkan periksa saja,” tegasnya.
Lebih lanjut, lalu oknum polisi tersebut menggeledah mobil korban, beberapa jam kemudian oknumpun tidak mendapatkan barang bukti, lalu korban dan 5 teman lainnya di bawa ke Polsek Kresek dengan tangan diborgol.
“Tangan kitane di borgol kang sampe lara (Red, Tangan saya di borgol bang sampai tangan saya sakit) dan di bawa ke Polsek Kresek,” terang (U) dengan nada kecewa.
Setelah sampai di Polsek 3 korban di tes urine, dan hasil tes urine tersebut Negatif, tapi yang 3 korban tidak di tes urine, beberapa jam kemudian lalu 6 korban disuruh pulang begitu saja.
“Saya dicurigai sebagai pengedar sabu padahal tidak ada barang bukti,” tambah U.
Sampai berita ini di tayangkan pihak kepolisian belum bisa memberikan
keterangan ataupun Klarifikasi.
(Tim)