Dairi|Faktanews24.com – Forum Masyarakat Peduli Lingkungan Tanoh Pakpak Lestari (FORMAS PILINGTAPAL) secara resmi melantik sejumlah pengurus pada Jumat, 14/02/ 2025, di Aula Hotel Mutiara, Jl. Perluasan Kota Sidikalang, Kabupaten Dairi. Forum yang berkedudukan di Tuntung Batu, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, ini dipimpin oleh Ketua Terpilih, Sana’un B. Angkat, yang menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat dan lingkungan hidup.
Sana’un menjelaskan bahwa FORMAS PILINGTAPAL awalnya merupakan bagian dari Aliansi Adat Masyarakat Nusantara yang menolak aktivitas tambang yang dinilai merugikan masyarakat. Setelah melalui proses mediasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terungkap bahwa Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) yang disusun tidak mengakomodir kepentingan masyarakat. Hal ini mendorong terbentuknya forum ini sebagai wadah untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan lingkungan, khususnya terkait aktivitas pertambangan.
Sana’um menekankan pentingnya konsep FPIC (Free, Prior, and Informed Consent) adalah konsep yang digunakan untuk memastikan bahwa masyarakat adat dan komunitas lokal memiliki hak untuk memberikan persetujuan atau penolakan terhadap proyek atau kegiatan yang akan dilakukan di wilayah mereka.
Konsep FPIC sendiri telah diakui dan diimplementasikan oleh berbagai organisasi internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bank Dunia, dan Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Ia juga menegaskan kepada Perusahaan Tambangan di Dairi untuk memberikan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat mengenai aktivitas pertambangan, termasuk metode pengelolaan limbah, dampak lingkungan, dan program Corporate Social Responsibility (CSR). Selain itu, forum ini juga mengusung konsep FGD (Forum Group Discussion), yang melibatkan masyarakat dalam diskusi untuk mengidentifikasi masalah dan mencari solusi bersama.
Tahap awal FGD telah dilakukan di wilayah koridor lingkar satu tambang, di mana masyarakat menyampaikan berbagai permasalahan yang mereka hadapi, termasuk kurangnya informasi dari pihak perusahaan.
FORMAS PILINGTAPAL bertujuan untuk menjadi lembaga pengawas yang memastikan pelaksanaan AMDAL sesuai dengan komitmen yang telah disepakati. Sana’um menegaskan bahwa forum ini tidak sepenuhnya mendukung aktivitas tambang, namun akan menjadi pengawas kritis jika perusahaan tidak konsisten dengan komitmen mereka.
“Forum ini bukan musuh tambang, tapi jika mereka tidak konsekuen, kami siap menjadi pengawas yang tegas,” ujarnya.
Selain fokus pada PT DPM, forum ini juga berencana memperluas pengawasan ke daerah lain, Sana’un menyatakan bahwa forum ini akan berfungsi sebagai pengawas terhadap seluruh aktivitas pertambangan di Tanah Pakpak, dengan harapan dapat melindungi sumber daya alam dan kepentingan masyarakat.
Pelantikan pengurus FORMAS PILINGTAPAL juga menetapkan Dortianna Dolok Saribu sebagai Bendahara Umum dan Sopan Sopian Sitakar sebagai Sekretaris Umum. Keduanya diharapkan dapat mendukung kinerja forum dalam mencapai tujuannya.
Sana’un berharap masyarakat dapat aktif menyampaikan kekhawatiran dan aspirasi mereka melalui forum ini.
“Kami berharap masyarakat tidak ragu untuk menyampaikan masalah mereka, karena forum ini hadir untuk memperjuangkan kepentingan mereka,” pungkasnya.
Dengan pelantikan ini, FORMAS PILINGTAPAL siap menjadi garda terdepan dalam pengawasan dan perlindungan lingkungan hidup di Tanah Pakpak, serta memastikan aktivitas pertambangan berjalan secara bertanggung jawab dan transparan.
Acara ini dihadiri oleh, Huang Yong (CEO PT DPM), Drajat Setiawan (Direktur PT DPM), Radianto Arifin (VP Legal Eksternal PT DPM), Jhon Wili (Bagian Umum PT DPM), Paulena Tobing (Hubungan Kepemerintahan PT DPM), perwakilan KLHK Ilham, Hendri Bastaman, Almas Lintang (Koordinator Sahbin Cibro), dan mediator Dr. Indra Utama (Mantan Gakkum KLHK).(TriS)