Faktanews24.com – Indramayu – Sejumlah wartawan menyampaikan kekecewaannya terhadap sikap Ketua Panitia Pemilihan Kuwu (Panpilwu) Desa Karangampel Kidul, Kecamatan Karangampel, Kabupaten Indramayu. Kekecewaan tersebut muncul setelah Ketua Panpilwu, Andri, S.Pd., diduga menghindari awak media usai kegiatan pengundian nomor urut calon Kuwu di Aula Kantor Kecamatan Karangampel, Selasa (25/11/2025)
Sejumlah jurnalis yang hadir menyebutkan, mereka hanya ingin memperoleh keterangan resmi terkait tahapan Pilwu, termasuk teknis pelaksanaan dan informasi lain yang dibutuhkan untuk disampaikan kepada publik. Namun upaya konfirmasi tersebut tidak membuahkan hasil.
“Kami membutuhkan informasi yang jelas untuk kepentingan pemberitaan. Panitia seharusnya memberikan keterangan, bukannya menghindar. Sikap seperti ini sangat disayangkan,” ujar Kamaludin, wartawan Transtwonews.
Kamaludin menegaskan bahwa sikap tertutup Panpilwu bertentangan dengan amanat UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, yang mewajibkan setiap badan publik menyediakan informasi secara transparan kepada masyarakat. Panpilwu, menurutnya, termasuk badan publik yang menggunakan anggaran negara sehingga wajib terbuka terhadap permintaan informasi.
“Tujuan UU KIP jelas, yakni mendorong pemerintahan yang transparan, akuntabel, serta meningkatkan partisipasi publik. Panitia harus proaktif memberikan informasi, apalagi Pilwu dibiayai APBD. Publik berhak tahu,” tegasnya.
Ia menambahkan, seusai pengundian nomor urut, puluhan wartawan dari berbagai media telah berupaya melakukan konfirmasi terkait regulasi, tahapan teknis, hingga penggunaan anggaran. Namun Ketua Panpilwu disebut lebih memilih meninggalkan lokasi tanpa memberikan penjelasan.
Situasi tersebut memunculkan pertanyaan di kalangan jurnalis. Mereka menilai transparansi menjadi hal penting agar masyarakat mendapatkan informasi yang akurat mengenai proses demokrasi di tingkat desa.
Ketua Forum Perjuangan Wartawan Indramayu (FPWI), Chong Soneta, turut mengecam sikap tertutup Ketua Panpilwu Karangampel Kidul. Ia menilai tindakan menghindari media sama saja dengan tidak menghargai kerja jurnalistik yang bertugas menyampaikan informasi kepada publik.
“Kami mempertanyakan, ada apa di balik sikap Panpilwu yang terkesan tidak mau memberikan keterangan? Jika menjalankan tugas sesuai aturan, mestinya tidak perlu risih,” ujar pria yang akrab disapa Achong pada wartawan
Selain itu, Achong turut mengingatkan para wartawan agar tetap menjunjung tinggi etika, bersikap profesional, dan menjaga marwah profesi saat melakukan peliputan.
“Wartawan wajib bersikap elegan dan beretika, namun badan publik juga harus terbuka. Transparansi adalah kunci agar Pilwu berjalan baik,” tandasnya.
Author: dauri duryanto
Jurnalist
