Bekasi,faktanews24.com – Warga Kampung Tanjung Nuhun, Desa Pantai Sederhana, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, terpaksa melakukan perbaikan jalan secara swadaya melalui kegiatan gotong royong. Aksi ini dilakukan di wilayah RT 01/01, RT 02/01, dan RT 03/01, Dusun 01, menyusul lambannya penanganan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi terhadap kerusakan jalan yang telah berlangsung cukup lama, 5 Juni 2025.
Jalan desa yang menjadi akses utama warga dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, seperti ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, mengalami kerusakan parah dan belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi lingkungan dan kebutuhan bersama, warga dan perangkat desa melakukan penimbunan jalan secara mandiri dengan memanfaatkan material sisa bangunan rumah yang tidak lagi dihuni.
Salah satu perangkat desa yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut menyatakan kekecewaannya terhadap lambannya respon pemerintah kabupaten.
“Perbaikan jalan ini seharusnya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah. Tapi karena tidak kunjung ada tindakan, kami terpaksa bergerak sendiri. Ini jalan utama masyarakat, kalau dibiarkan terus bisa berbahaya dan menghambat aktivitas warga,” ujarnya.
Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, N. Rudianansah, turut prihatin lambannya tindakan Pemkab Bekasi dan mendesak agar segera dilakukan perbaikan jalan di Desa Pantai Sederhana.
“Warga sudah berkali-kali mengajukan permohonan, tapi belum ada respon konkret. Ini bentuk kegagalan pemerintah dalam merespons kebutuhan dasar masyarakatnya. Kami minta Pemkab Bekasi segera turun tangan,” tegas Rudianansah.
Sementara itu, Nabri, salah satu warga Desa Pantai Sederhana, mengungkapkan kekecewaannya dan merasa bahwa wilayah mereka dianaktirikan oleh pemerintah daerah.
“Kami ini bagian dari Kabupaten Bekasi, tapi rasanya seperti diabaikan. Jalan rusak dibiarkan, tidak ada perbaikan. Kami berharap pemerintah jangan hanya diam, tapi benar-benar hadir di tengah masyarakat, apalagi di wilayah pesisir yang sering kali terabaikan,” keluhnya.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi segera melakukan tindakan nyata untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Mereka menekankan bahwa gotong royong warga bukan berarti melepas tanggung jawab pemerintah, melainkan bentuk keprihatinan atas minimnya perhatian terhadap kebutuhan dasar masyarakat desa.
– Red –