jalan soebrantas yang jadi jalan lintas kecamatan yang menjadi penghubung antara kecamatan Bengkalis dengan kecamatan Bantan disaat ini dalam kondisi memprihatinkan,lubang-lubang besar dan juga berlumpur membuat warga kesulitan beraktivitas sehari-hari.
Jalan yang menghubungkan dua kecamatan ini menjadi rusak diakibatkan kurangnya perawatan dan perhatian dari pemerintah daerah maupun provinsi,warga desa mengeluhkan kondisi jalan yang rusak ini karena membuat mereka kesulitan untuk beraktivitas dan mengakses fasilitas umum.
Saat mengunjungi langsung lokasi jalan rusak di desa penebal ini,Awak Media Faktanya 24 bertemu dengan seorang pria bernama Adnan (60) yang melintasi jalan soebrantas ini dengan membawa tangkapan ikan hasil dari tangkapan sebagai nelayan pukat.
“jalan soebrantas yang biasa kami lewati ini sudah sangat rusak memang tidak ada mulusnya lagi,kami masyarakat desa damai desa Temeran,desa kembung,dan desa sekitarnya semua melintasi jalan ini,dikarenakan jalan yang sudah hancur ini menjadi salah satu penghambat waktu pekerjaan kami”.ungkap pak Adnan
Ada juga Arifin sopir mobil L300 yang membawa angkutan,ia sangat berharap agar pemerintah provinsi mengambil tindakan dan dapat memperbaiki jalan ini secepatnya,jalan yang sudah rusak parah ini membuat masyarakat kesulitan beraktivitas sehari-hari terutama saat berangkat bekerja.
“Jalan soebrantas Penebal adalah jalan lalu lintas kecamatan yang menghubungkan antara kecamatan Bengkalis dan kecamatan Bantan tepatnya desa Ulu pulau dan desa Penebal.Jalan ini dibuka aoleh kakek-kakek kami sekitar tahun 60-an.Perkembangannya pada tahun 2008 dari dana POD jalan ini dilebarkan dengan alat berat (excavator) dari jalan 3m menjadi 12m.Pada tahun 2012 dari dana APBD dilakukan pengerasan dengan batu base 8m x 1000m,tahun 2014 dapat seminisasi dari APBD Bengkalis 4m x 500m,pada tahun 2015 dilanjutkan pengerasan base sampai ke desa ulu-pulau selanjutnya tahun 2021 dapat disemanisasi 5mx300m dari APBD kabupaten Bengkalis dan terakhir tahun 2023 dapat semenisasi 5mx300m yang belum disemenisasi ±1000 meter lagi dan base yang ditimbun tahun 2012 dan 2014 kondisinya banyak yang berlubang dan rusak apabila hujan turun maka akan digenangi air.”jelas pak Mukhsin selaku Kepala Dusun desa Penebal tengah
Seorang tenaga pendidik yang sering memanfaatkan jalan ini, terinspirasi membuat serangkaian kata tentang satu jalan dengan dua nama yang selalu terlupakan:Di sudut desa yang tidak begitu ramai, terbentanglah satu jalan dengan dua nama.Ia menyimpan cerita yang terpecah, identitas yang tak utuh.‎Di satu ujung(Desa penebal), ia dikenal dengan nama Jalan Subrantas, saksi bisu tawa dan tangis.Namun, hanya sedikit yang ingat.Di ujung lainnya(Desa Ulupulau), nama Jalan melekat, terukir dalam peta lama, namun tak pernah benar-benar hidup.Ia adalah arteri yang menghubungkan, namun sekaligus pemisah.Sebuah misteri yang tersembunyi di balik hiruk pikuk keseharian,Selalu terlupakan, seperti bisikan angin yang lewat tak berjejak.‎Pejalan kaki melintas, tak peduli pada dualitasnya.Pengendara terburu-buru, tak menyadari identitasnya yang ganda.‎Nama Subrantas dan Napak tilas, sepasang jiwa yang tak pernah bersatu dalam ingatan kolektif.Mereka hanya menjadi jejak samar, kisah yang tak pernah tuntas diceritakan.Sebuah jalan, dua nama, dan nasib yang sama sama terlupakan.Meskipun selalu terlupakan namun jasamu tidak terlupakan dari generasi ke generasi.Untuk itu kami selaku pengguna dan pemanfaatan jalan ini kami berharap kedepannya mohon lah diperhatikan,Menghemat Waktu dan Biaya Transportasi.Kondisi jalan yang baik secara signifikan memangkas waktu perjalanan dan mengurangi biaya transportasi. Ini tidak hanya menguntungkan individu dalam aktivitas sehari-hari, tetapi juga bagi bisnis karena mengurangi biaya operasional dan meningkatkan produktivitas.Secara keseluruhan, jalan penghubung bukan hanya sekadar infrastruktur fisik, tetapi merupakan fondasi vital bagi kemajuan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Tanpa jalan yang memadai, potensi ekonomi suatu daerah akan sulit berkembang, dan masyarakat akan kesulitan mengakses peluang yang ada.
Jalan ini sangat dimanfaatkan oleh banyak orang seperti anak sekolah, tenaga pendidik,petani karet,petani pinang, nelayan dan lainnya.Warga desa berharap agar perbaikan jalan ini dapat segera dilakukan agar mereka dapat beraktivitas dengan lebih nyaman dan aman.
(Nasir SM)