Scroll untuk baca artikel
Berita Nasional

Kasus Leptospirosis di Pacitan Turun Signifikan, Dinas Kesehatan Ingatkan Masyarakat Tak Lengah

Jefri Asmoro Diyatno
×

Kasus Leptospirosis di Pacitan Turun Signifikan, Dinas Kesehatan Ingatkan Masyarakat Tak Lengah

Sebarkan artikel ini

Faktanews24.com – Pacitan, Meski kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Pacitan cenderung mereda, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pacitan mengingatkan masyarakat agar tidak lengah. Pasalnya, datangnya musim hujan kembali meningkatkan risiko penyebaran penyakit, termasuk Leptospirosis, yang menjadi salah satu ancaman di daerah endemis seperti Pacitan.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustikoaji menegaskan, kewaspadaan terhadap penyakit yang ditularkan melalui urin hewan pengerat itu harus terus dijaga.

“Meredanya kasus DBD sejenak tentunya tak boleh membuat masyarakat Pacitan lengah. Musim hujan yang mulai datang kembali, selain meningkatkan risiko DBD, juga membawa ancaman Leptospirosis,” ujarnya kepada wartawan pada Minggu, 11 Mei 2025.

dr. Daru Mustikoaji, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menunjukkan, hingga April 2025 tercatat 51 kasus Leptospirosis. Meski menurun signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, potensi peningkatan masih bisa terjadi jika masyarakat abai terhadap pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Distribusi kasus Leptospirosis per wilayah menunjukkan penyebaran yang cukup merata, dengan Nawangan menjadi kecamatan tertinggi yakni 18 kasus. Disusul Tulakan dan Wonokarto masing-masing 8 kasus, Bandar 5, Pringkuku dan Ngadirojo masing-masing 4 kasus, Kebonagung 2, serta Ketro dan Tegalombo masing-masing 1 kasus.

“Pola Hidup Bersih dan Sehat merupakan budaya yang harus selalu ditanamkan kepada semua masyarakat, agar kita selalu terhindar dari berbagai penyakit,” imbuh dr. Daru.

Ilustrasi Penyakit Leptospirosis

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Pacitan, drg. Nur Farida. Menurutnya, meskipun angka kasus Leptospirosis tahun ini menurun, potensi penyebaran tetap ada terutama jika masyarakat tidak menerapkan PHBS secara konsisten.

“Terkait ini, puskesmas harus segera melakukan langkah pencegahan antara lain dengan melakukan sosialisasi secara langsung dan melalui media, serta berkoordinasi dengan pemerintah desa dalam pelacakan kasus maupun edukasi pencegahan kepada masyarakat,” jelasnya.

Ilustrasi Pasien yang dirawat di Rumah Sakit

Salah satu upaya konkret yang telah dilakukan antara lain:

1. Sosialisasi kepada masyarakat melalui berbagai media.
2. Pelacakan kasus terduga oleh petugas kesehatan.
3. Kolaborasi antara puskesmas dan pemerintah desa dalam deteksi dan penanganan dini.

Dari sisi pelayanan rumah sakit, seorang pasien terkonfirmasi Leptospirosis asal Desa Tanjung Lor, berinisial Tn S, yang sebelumnya dirawat intensif di ICU RSUD dr. Darsono Pacitan pada Sabtu, 10 Mei 2025 kemarin, namun kini kondisinya telah membaik. Pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Tulakan.

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Darsono Pacitan

Kepala Bagian Tata Usaha RSUD dr. Darsono Pacitan, dr. Johan Tri Putranto membenarkan informasi tersebut.

“Iya, benar ada Tn S yang kita rawat karena Leptospirosis, rujukan dari Puskesmas Tulakan. Alhamdulillah, hari ini membaik. Mohon doanya, semoga bisa sehat seperti sediakala,” ungkap dr. Johan saat dikonfirmasi wartawan.

Dinkes Pacitan juga mengimbau masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) apabila mengalami gejala penyakit Leptospirosis ataupun DBD, terutama saat musim hujan seperti sekarang.

“Kesadaran untuk periksa dini sangat penting. Jangan menunggu parah. Segera ke fasyankes bila mengalami gejala-gejala seperti demam tinggi, sakit kepala, nyeri otot, atau gejala lain yang mengarah pada Leptospirosis dan DBD,” pungkas drg. Nur Farida.***

Penulis : Jefri Asmoro Diyatno

5 1 vote
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Mohon Maaf anda dilarang mengcopy isi berita ini tanpa ijin dari Faktanews24.

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x