Info Tokoh

RH Ridwan Hisjam Siap Tarung Jadi Caketum Golkar Jika Munaslub, Banyak Yang Sebut Bahlil Lemah

5
×

RH Ridwan Hisjam Siap Tarung Jadi Caketum Golkar Jika Munaslub, Banyak Yang Sebut Bahlil Lemah

Sebarkan artikel ini

JAKARTA.Faktanews24-Tampak Ir HM Ridwan Hisjam (RH) bersama Edi Weliang tokoh seni budaya komunitas Peci Merah dan Ketua Penanggung-jawab Komunitas Panglima Budaya.

Guyuran suara untuk diadakannya Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar (PG) untuk mengganti Ketua Umum Bahlil Lahadalia, kian mencuat. Dari internal, juga dari eksternal.

Ir HM Ridwan Hisjam (RH) salah satu politisi senior PG yang pernah empat periode menjadi anggota legislatif menyampaikan kesiapan mendukung Munaslub apabila misal jika ada satu saja dari empat syarat yang diatur dalam Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) PG terpenuhi.

Diantara empat syarat itu adalah ketua umum (ketum) melanggar AD/ART, melakukan tindak pidana, berhalangan tetap, atau mengundurkan diri.

Untuk itu Ridwan Hisjam menyatakan kesiapan, kapan saja memberikan dukungan asal ada unsur yang dipenuhi dari empat syarat tersebut.

Dasar dorongan diadakan Munaslub Partai Golkar diantaranya adalah dari para kader di lapangan. “Dasarnya, para kader teritorial menemukan adanya penurunan suara terhadap Golkar melalui kirka (kajian dan perhitungan) suara yang digelar rutin,” ungkap pria kelahiran Surabaya 26 Mei 1958 itu.

Para kader mendeteksi jika pemilu diadakan hari ini maka suara PG turun. Sehingga kian muncul suara ketidaksenangan dan minta munaslub dari daerah-daerah. Itu terjadi mulai tidak lama sejak Bahlil Lahadalia, pria kelahiran Banda Maluku Tengah (7 Agustus 1976) itu menjadi Ketum PG.

Untuk itu bahkan Ridwan Hisjam siap jika diminta bertarung dalam munaslub. Baginya, ditaruh ketua dewan pembina oke, ditaruh di ketum oke, tidak pun tidak masalah.

Menurut RG, Bahlil merupakan juniornya dan anak didiknya di Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada waktu dirinya masih mahasiswa, Bahlil selalu ke kantornya, rutin tiap minggu.

Ridwan Hisjam pun meminta jajaran pengurus DPP Golkar terbuka dan tidak menutup-nutupi adanya dorongan munaslub dari kader. Munaslub dalam Golkar adalah hal yang biasa.

Sementara itu banyak warganet yang mengindikasikan sama, Bahlil Lahadalia dinilai lemah dan belum waktunya menjadi Ketum PG.

Hal kurang lebih sama disampaikan sejumlah pengamat politik diantaranya Jerry Massie yang menyebut kondisi PG akan lebih baik jika Munaslub terlaksana.

Menurutnya lebih cepat lebih baik dengan pencopotan dan pemakzulan Bahlil sebagai Ketum PG. Diantaranya bisa dijadikan tanda jika Bahlil bisa ditendang dari posisi ketum, salah satunya Prabowo no respect lagi berjabat tangan (dengan Bahlil) saat hendak ke luar negeri beberapa waktu lalu.

Kualitas Bahlil memimpin Golkar dinilai kalah jauh dibandingkan para senior sebelumnya seperti Wahono, Jusuf Kalla, Akbar Tanjung, Aburizal Bakrie, Harmoko, Sudharmono, Setya Novanto dan Airlangga Hartarto.

Menurutnya dari 12 Ketum PG, Bahlil-lah yang paling lemah, banyak blunder dan gaduh.

Siswahyun Kurniawan SSos sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Media Independen Online (MIO) Provinsi Jawa Timur menilai Partai Golkar termasuk partai politik (parpol) yang paling demokratis dan munaslub sudah sering diadakan.

“Yang penting keberpihakan kepada rakyat saat bersama penguasa,” ungkap Siswahyu Kurniawan yang juga penulis buku BUNG KARNO DAN PAK HARTO serta sejumlah buku biografi tokoh diantaranya pelawak nasional Asmuni – Srimulat, juga buku biografi Mardjito GA anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI yang pernah jadi Komisaris Bank Bukopin. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 / 081215754186 (Sisw.).

Aris Taufiq
Author: Aris Taufiq

Golkar
sis