Faktanews24.com – Pacitan, Pendopo Kabupaten Pacitan dipenuhi semangat yang menggelora sejak pagi hari. Berbagai elemen masyarakat hadir dengan antusiasme tinggi. Jajaran Pemerintah Daerah, DPRD Pacitan, TNI, dan Polri tampak bersiap menyambut momen bersejarah yaitu Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia, pada Minggu, 17 Agustus 2025.
Upacara yang berlangsung khidmat ini bukan sekadar seremoni formalitas tahunan, tetapi menjadi refleksi kolektif warga Pacitan tentang arti kemerdekaan yang sesungguhnya. Warna merah dan putih menghiasi setiap sudut, bendera berkibar gagah, dan lagu kebangsaan berkumandang menegaskan rasa cinta tanah air yang tak lekang oleh waktu.
Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, atau sering disapa Mas Aji menyampaikan pesan inspiratif usai upacara. “Peringatan HUT RI yang ke-80 di tahun ini, saya mengajak seluruh warga Pacitan untuk menciptakan situasi yang adem ayem dan tentrem. Mari kita guyup rukun, bahu-membahu membangun Pacitan agar semakin sejahtera,” ujarnya saat diwawancarai wartawan usai upacara pada Minggu, 17 Agustus 2025 di Pendopo Kabupaten Pacitan.
Bagi Mas Aji, kemerdekaan bukan hanya tentang merayakan sejarah, tetapi juga menumbuhkan semangat gotong royong dan persatuan di tengah dinamika kehidupan modern. “Masyarakat Kabupaten Pacitan harus bersinergi dengan berbagai elemen. Kita tetap menjaga tradisi, budaya, dan kearifan lokal yang selama ini menjadi identitas kita, yaitu masyarakat yang santun, guyup, dan peduli satu sama lain,” tambahnya.

Suasana khidmat terasa begitu kuat ketika seluruh peserta upacara menundukkan kepala dalam hening untuk menghormati jasa para pahlawan. Seketika, setiap langkah dan lagu yang terdengar mengingatkan bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil perjuangan panjang dan pengorbanan besar.
Tak hanya seremonial, momentum ini juga menjadi ajang inspirasi. Berbagai generasi hadir bersama, mulai dari anak-anak sekolah hingga tokoh masyarakat, menunjukkan bahwa kemerdekaan adalah tanggung jawab bersama. Di mata para peserta, merah putih bukan hanya warna bendera, tetapi simbol semangat persatuan, kerja sama, dan harapan untuk masa depan Pacitan yang lebih baik.
Acara ini ditutup dengan rasa syukur dan tekad yang kuat. Warga meninggalkan Pendopo dengan hati yang penuh semangat, siap meneruskan perjuangan dalam bentuk nyata: menjaga kerukunan, meningkatkan kesejahteraan, dan melestarikan budaya lokal.
Di usia 80 tahun, Republik Indonesia tetap mengingatkan kita bahwa kemerdekaan adalah proses berkelanjutan. Melalui semangat guyup rukun dan kebersamaan, Pacitan menegaskan dirinya sebagai wilayah yang tak hanya merayakan sejarah, tetapi juga menapaki masa depan dengan harapan dan inspirasi bagi generasi mendatang.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno