Scroll untuk baca artikel
Berita Nasional

Isu Panas! Gagarin Disebut Bakal Tinggalkan Golkar, Gabung Demokrat: Langkah Tepat atau Ancaman Politik Lokal?

2
×

Isu Panas! Gagarin Disebut Bakal Tinggalkan Golkar, Gabung Demokrat: Langkah Tepat atau Ancaman Politik Lokal?

Sebarkan artikel ini

Faktanews24.com – Pacitan, Aroma panas dunia politik Pacitan kian terasa. Isu perpindahan Gagarin, politikus yang disebut-sebut memiliki kans tak terkalahkan di kancah politik Pacitan, dari Partai Golkar menuju Partai Demokrat, semakin menguat. Spekulasi ini tak lagi sekadar bisik-bisik warung kopi, melainkan mulai dikuatkan oleh pandangan sejumlah tokoh, salah satunya pengamat politik kawakan Pacitan, Sutikno alias Gustik.

Gustik, yang pernah menjabat sebagai Ketua Partai Hanura Pacitan sekaligus Ketua Forum Pewarta Pacitan (FPPA), secara terbuka mengakui bahwa langkah Gagarin menuju Demokrat adalah keputusan tepat demi masa depan politiknya. Ia bahkan menyebut bahwa gesekan yang mungkin terjadi di internal Demokrat adalah hal wajar dalam dunia politik.

“Perpindahan dari Partai Golkar ke Partai Demokrat menurut saya itu tepat sekali. Karena demi masa depan politiknya. Kalau pun terjadi gesekan di internal Partai Demokrat, itu hal biasa. Dimanapun partai sudah seperti itu kalau ada tokoh baru. Saya harapkan Gagarin di Demokrat bisa membawa masyarakat Pacitan sejahtera,” tegas Gustik saat ditemui wartawan, pada Selasa, 29 Juli 2025.

Namun, pernyataan Gustik tak berhenti di situ. Ia juga menyindir keras Partai Golkar agar segera berbenah dan menyiapkan kader berkualitas setara Gagarin. Tanpa regenerasi yang jelas, Golkar disebut akan kehilangan taji politiknya di Pacitan.

“Golkar harus berbenah dan menyiapkan kader-kader yang selevel Gagarin. Itu pesan saya untuk Golkar,” Tegasnya.

Di sisi lain, Partai Demokrat juga tak luput dari kritik. Menurutnya, jika Demokrat sampai harus mendatangkan figur sekelas Gagarin dari luar partai, maka itu menunjukkan bahwa kader internalnya belum mampu tampil selevel sang bintang.

“Demokrat harus menyiapkan kader mengapa kok harus Gagarin. Berarti kader yang selama ini ada belum bisa dimunculkan setara dengannya. Tugas DPP Demokrat adalah menyiapkan kader selevel dia. Ada kok, seperti Indra Widya Agustina, Rakhman Wijayanto (Wiwid Bagong), Arif Setia Budi (ASB),” sindirnya.

Langkah ini, kata Gustik, nyaris pasti akan memicu kerunyaman politik di internal Demokrat. Tokoh-tokoh yang selama ini digadang-gadang akan menjadi figur kuat, seperti ASB dan Wiwid Bagong, bisa saja meredup peluangnya jika Gagarin benar-benar bergabung.

“Iya pasti itu. Sekarang saja sudah terlihat ASB yang tadinya berpeluang mungkin agak redup. Selanjutnya Wiwid Bagong yang sebelumnya punya peluang besar, juga bisa agak redup, dan sebagainya. Tapi itu biasa dalam politik,” pungkasnya.

Pernyataan Gustik ini sontak membuat suhu politik Pacitan semakin memanas. Pendukung Gagarin menilai kepindahan ini adalah langkah strategis yang akan memperkuat Demokrat di Pacitan. Namun, di sisi lain, sebagian pihak menilai ini justru berpotensi memicu konflik internal dan memecah kekuatan politik yang ada.

Kini, semua mata tertuju pada Gagarin. Apakah ia benar-benar akan membelot dari Golkar untuk merapat ke Demokrat? Ataukah ini hanya manuver politik untuk menguji kesetiaan partai lamanya? Yang jelas, Pacitan sedang menunggu, dan gelombang politik yang tercipta bisa jadi akan mengubah peta kekuatan di 2029.***

Penulis : Jefri Asmoro Diyatno