Scroll untuk baca artikel
Berita Nasional

Ulama di Pacitan Serukan Hentikan Perilaku Seks Menyimpang: Jangan Sampai Seperti Kaum Nabi Luth

2
×

Ulama di Pacitan Serukan Hentikan Perilaku Seks Menyimpang: Jangan Sampai Seperti Kaum Nabi Luth

Sebarkan artikel ini

Faktanews24.com – Pacitan, Meningkatnya kasus HIV/AIDS di Kabupaten Pacitan yang diduga kuat berkaitan dengan praktik perilaku seks menyimpang seperti hubungan sesama jenis atau LSL (Lelaki Suka Lelaki), menuai keprihatinan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Mahmud, seorang ulama di wilayah Pacitan.

Dalam pernyataannya kepada awak media, Mahmud mengingatkan masyarakat untuk tidak terjerumus dalam perilaku yang menyimpang dari fitrah kemanusiaan dan ajaran agama.

“Hentikan perilaku seks menyimpang. Jangan sampai seperti kaum Nabi Luth. Karena perilaku seks yang menyimpang oleh kaum Nabi Luth seperti hubungan sesama jenis baik homoseksual, lesbian, maupun perilaku seks menyimpang lainnya maka Allah menurunkan adzab yang sangat dahsyat kepada mereka,” tegas Mahmud pada Rabu, 16 Juli 2025.

Dia menambahkan bahwa fenomena penyimpangan perilaku seksual saat ini bukan hanya masalah moral, tetapi juga membawa dampak serius terhadap kesehatan masyarakat dan kehancuran nilai-nilai sosial di tengah masyarakat.

“Agama kita, budaya kita, dan akal sehat kita semua menolak hubungan sesama jenis. Itu tidak hanya bertentangan dengan ajaran Islam, tapi juga menjadi penyebab berbagai bencana sosial seperti penyebaran penyakit menular,” imbuhnya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan mencatat peningkatan signifikan kasus HIV/AIDS sepanjang awal hingga pertengahan tahun 2025. Dalam laporan itu, kelompok Lelaki Suka Lelaki disebut sebagai salah satu penyumbang tertinggi dalam rantai penularan.

Lebih lanjut, dia pun mengajak seluruh tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga pendidikan untuk tidak tinggal diam dalam menyikapi kondisi ini. Ia menyarankan adanya penguatan akhlak dan edukasi agama sejak dini di lingkungan keluarga maupun sekolah.

“Kita semua punya tanggung jawab moral. Jangan hanya menyalahkan pemerintah atau Dinas Kesehatan, tetapi mari mulai dari lingkungan kita sendiri. Lindungi anak-anak kita dari paparan perilaku yang menyimpang melalui media sosial, pergaulan bebas, dan pengaruh luar,” ujarnya.

Sebagai penutup, Mahmud menegaskan pentingnya kembali kepada nilai-nilai Islam dan memohon perlindungan Allah agar Pacitan terhindar dari murka dan bencana akibat penyimpangan sosial.***

Penulis : Jefri Asmoro Diyatno