Scroll untuk baca artikel
Info Karo

Bupati Karo Hadiri Rapat Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark

1
×

Bupati Karo Hadiri Rapat Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark

Sebarkan artikel ini

Medan.Faktanews24.com

Bupati Karo, Brigjen Pol (Purn) Dr. Dr. Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes, Menghadiri Rapat Bersama Tujuh Kepala Daerah se-kawasan Danau Toba menyiapkan laporan revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark Tahun 2025. Persiapan dilakukan untuk menyambut kedatangan para asesor UNESCO ke sejumlah geosite yang ada di Kawasan Danau Toba.
Aula Raja Inal Siregar (RIS), Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nonor 30 Medan, Senin (30/6).

 

Sebagai Bupati Karo, saya tegaskan komitmen penuh Kabupaten Karo dalam mendukung revalidasi dan keberlanjutan pengelolaan Geopark Toba, Target kita Green Card dari UNESCO, Mari jaga warisan geologi dan budaya Danau Toba demi generasi yang akan datang,ucap bupati Karo.

 

Gubernur Sumut  Nasution berharap pada pertemuan ini seluruh daerah yang ada di Kawasan Danau Toba bisa memperkuat koordinasi dan kolaborasi antara pemerintah kabupaten, untuk mendukung seluruh tahapan proses revalidasi secara terpadu.

“Tahun ini kita berupaya untuk bisa meraih kembali Green Card. Kalau boleh tadi ada empat rekomendasi yang kita ketahui bersama tadi untuk ditindaklanjuti,” ujarnya.

Diketahui, pada rapat tersebut dilaporkan bahwa ada empat rekomendasi dari UNESCO untuk Kaldera Toba, diantaranya, perlu adanya penelitian berkelanjutan dan peta geologi, peningkatan visibility di seluruh wilayah geopark dengan panel informasi yang mudah dipahami oleh masyarakat, memperkuat eksistensi warisan budaya, dan keaktifan badan pengelola menyelenggarakan event nasional dan internasional.

Bobby juga menyarankan kepada seluruh daerah dan instansi terkait, agar terus melakukan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga warisan ini. Seperti keluhan yang disampaikan oleh kepala daerah tentang kebiasaan masyarakat melakukan pembakaran di sekitar area geosite, harus jadi perhatian bersama. “Oleh karena itu edukasi tetap dilakukan, serta perlu adanya pendampingan dari pihak kepolisian,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan Kementerian PPB/Bappenas, Mineral, Togu Santoso Pardede mengatakan geopark merupakan program resmi UNESCO yang dibentuk pada 2015. Geopark memiliki potensi warisan geologi (geosite) yang bernilai yakni geoheritage, geodiversity, biodiversity, dan culture diversity. Karena itu perlu memahami, menjaga, dan mencintai warisan yang ada di tujuh kabupaten se-kawasan Danau Toba.

“Saat ini terdapat 229 UNESCO Global Geopark (UGGp) di 50 negara di dunia. Jumlah UGGp terbanyak ada di Tiongkok 49 UGGp, Spanyol 18 UGGp, Indonesia 12 UGGp, Italia 12 UGGp, dan Jepang 10 UGGp,” sebutnya.

UGGp diharapkan dapat berkontribusi untuk mencapai SDGs melalui geowisata berkelanjutan. Selain itu kegiatan ekonomi yang didorong oleh masyarakat lokal yang bukan hanya mengasilkan pekerjaan dan pendapatan juga meningkatkan kesadaran publik akan pengelolaan berkelanjutan terhadap warisan bumi.

General Manager Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) Azizul Kholis menyebutkan revalidasi Toba Caldera akan dilakukan pada 21-25 Juli 2025. Para asesor atau validator akan tiba melalui Bandara Silangit. Mereka direncanakan akan mengunjungi sejumlah tempat di Kawasan Danau Toba seperti Taman Eden, juga dilakukan kunjungan ke Samosir untuk melihat sejumlah geosite. Para validator juga akan menuju Merek-Sipiso-piso-Tongging, dan kembali ke Kota Medan.

Dijadwalkan validator/asesor yang akan hadir yakni Jose Brilha (Portugal) dan Jeon Yong Mun (Korea Selatan).  Pada acara itu juga Gubernur Sumut bersama tujuh kepala daerah se-kawasan Danau Toba juga melakukan  penandatangan pernyataan komitmen mendukung revalidasi dan keberlanjutan pengelolaan Toba UNESCO Global Geopark.

Redaktur
Author: Redaktur

Revalidasi Toba Caldera UNESCO Global Geopark
Deddy bangun