FaktaNews24.com, Kuansing Riau ][ Sesuai fakta lapangan semakin marak Aktivitas Penambang Emas Tanpa Izin ( PETI ) di sejumlah daerah wilayah kabupaten Kuansing provinsi Riau.
Sejak lama keresahan masyarakat kuansing, dan sudah banyak korban nyawa para pelaku yang terjadi beberapa kali sejak sebelumnya karena tertimbun di lokasi saat melakukan aktivitas PETI hingga viral diberbagai sosmed, namun hal itu tidak membuat jerah bagi para pelaku dan Pihak Penegak Hukum seperti tidak serius melakukan tindakan terhadap aktivitas PETI hingga saat ini semakin merajalela, pihak penegak hukum seperti pura-pura, dan dugaan pembiaran. Publik menanti keseriusan pihak penegak hukum maupun dinas lingkungan dan berwenang.
Dari berapa hari berlangsung informasi warga kepada Athia Wartawan dan juga hasil investigasi ke beberapa lokasi tambang ilegal, terlihat sampai hari ini (kamis 26/6/2025) masih saja marak di aktivitas PETI di beberapa titik lokasi wilayah kabupaten Kuansing.
Adapun beberapa lokasi aktivitas PETI tersebut, salahsatunya di wilayah desa Serosah kec Kuantan Hulu, wilayah desa Logas kec singingi dan wilayah desa petapahan kec gunung Toar Sektor Polsek Kuantan Mudik kabupaten Kuansing.
Aktivitas PETI Tak hanya menyebabkan kerugian negara, tapi menimbulkan kerusakan lingkungan dan kelangkahan BBM bersubsidi bahkan menimbulkan korban jiwa.
Kejadian naas yang menelan korban jiwa sudah sering terjadi akibat praktik illegal ini dibeberapa titik di daerah wilayah Kuansing ini, namun tidak memberikan efek jerah bagi para pekerja PETI untuk tetap beraktifitas.
Hal ini diharapkan menjadi atensi Kepolisian Daerah (Polda) Riau dalam hal pencegahan dan penegakan hukum terhadap aktivitas Ilegal yang jelas-jelas sangat berbahaya bagi lingkungan sekitar dan warga setempat.
Kabupaten Kuantan Singingi kini menjadi sorotan publik, pasalnya hampir disetiap Kecamatan terdapat Aktifitas PETI
Terpantau Aktivitas PETI masih terus berlangsung secara ‘membabi-buta’, meski pihak penegak hukum selama ini melakukan penertiban, namun penindakan dari tindak lanjut tersebut semakin merajalela tambang ilegal secara terang-terangan di sejumlah titik di daerah wilayah Kuansing, ada apa ??
Aktivitas PETI membahayakan nyawa para pekerja, juga merusak lingkungan di sekitarnya.
Penggunaan merkuri dan bahan kimia berbahaya lainnya dalam proses penambangan ilegal sering kali mencemari sungai dan lahan pertanian di sekitar lokasi tambang, yang berdampak negatif pada ekosistem serta kesehatan masyarakat.
Warga semakin pesimis bagaimana keberlanjutan komitmen penindakan dan pemberantasan PETI di Kuansing, dalam laporannya warga kembali mengabarkan salah satu wilayah yang saat ini gencar aktivitas PETI yang berada di wilayah Desa Serosah, petapahan dan Logas.
“Saat ini di Desa Serosah semakin marak, ada sejumlah titik Lokasi tambang yang beroperasi secara terang-terangan, baik menggunakan Rakit PETI maupun yang menggunakan Alat berat” terangnya
Lemahnya Penegakan hukum terhadap tambang emas ilegal di Kuansing dan sering kali melibatkan banyak pihak yang saling bekerja sama, baik dari kalangan pekerja hingga oknum yang memiliki kepentingan ekonomi dalam kegiatan tersebut. Upaya penertiban yang dilakukan oleh aparat keamanan sejauh ini belum mampu menghentikan operasi tambang ilegal.
Selanjutnya di lokasi dan sekitarnya kebun yang diduga Milik oknum Cina inisial Akiang terdapat lebih dari lima ( 5 ) titik lokasi aktivitas PETI dengan sejumlah setiap titik lokasi.
Selain itu, sekitar sungai Geringging masih diwilayah Desa Serosah juga terdapat sejumlah Rakit PETI yang beroperasi.
“Iya bang, di bagian Hulu dan hilir sungai Geringging juga banyak saat ini Aktivitas PETI, sudah mulai terang-terangan mereka, dan disejumlah titik lokasi aktivitas PETI di beberapa wilayah desa Serosah, Petapahan dan Logas di bantu dengan Alat berat” Katanya narasumber.
Saat ini Aktifitas PETI di Desa Serosah, termasuk partai besar, tidak hanya itu BBM yang digunakan juga merupakan BBM bersubsidi yang di ambil dari SPBU terdekat.
Terkait hal ini awak media masih melakukan upaya konfirmasi kepada Kapolres Kuansing AKBP Angga F Herlambang dan Kasat Reskrim Shilton, dan pihak bersangkutan Hingga berita ini diterbitkan, Kamis (26/6/2025).
Melihat aktivitas yang berlansung secara terang-terangan timbul kecurigaan adanya pembiaran dari aparat keamanan, termasuk unsur TNI dan Polri.
#No Viral No Justice
Bersambung….