Faktanews24.com – Pacitan, Komitmen Kabupaten Pacitan dalam membangun masyarakat yang sehat dan bermartabat semakin nyata. Melalui program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar, desa dan kelurahan se-Kabupaten Pacitan terus bergerak mewujudkan lingkungan yang bersih dan perilaku hidup yang higienis.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustikoaji, menjelaskan bahwa STBM 5 Pilar bukan sekadar kampanye sanitasi, tetapi merupakan gerakan perubahan sosial yang berakar dari partisipasi aktif masyarakat. Metode pelaksanaannya menggunakan pendekatan “pemicu”, yang bertujuan mendorong masyarakat menyadari pentingnya perilaku sehat melalui pengalaman langsung di lingkungan mereka sendiri.
“STBM adalah proses pemberdayaan masyarakat. Bukan hanya tentang infrastruktur, tapi bagaimana masyarakat sadar, tergerak, dan komitmen untuk berubah. Inilah bentuk pembangunan yang berkelanjutan,” ujar dr. Daru saat diwawancarai wartawan pada Selasa, 10 Juni 2025.
Implementasi program ini tidak dilakukan secara instan. Tahapan pelaksanaan dimulai dari sosialisasi di tingkat kecamatan, desa, hingga dusun, dilanjutkan dengan pembentukan tim STBM desa, yang kemudian melakukan kegiatan pemicu perubahan perilaku di tingkat rumah tangga. Monitoring dan evaluasi dilakukan secara berkala sebagai bentuk tanggung jawab dan penguatan komitmen warga terhadap hasil pemicuan.
Adapun lima pilar utama STBM adalah:
1. Stop buang air besar sembarangan (BABS)
2. Cuci tangan pakai sabun (CTPS)
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
4. Pengelolaan sampah rumah tangga
5. Pengamanan limbah cair rumah tangga
“Semua pilar ini saling terhubung. Kita tidak bisa bicara soal lingkungan sehat kalau masih ada yang buang air sembarangan. Kita juga tidak bisa bicara kualitas hidup kalau limbah rumah tangga masih mencemari air dan tanah,” lanjutnya.
Salah satu langkah nyata dari program ini berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025, di Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan dengan kegiatan Bimbingan Teknis dan Pemicuan STBM 5 Pilar tingkat desa.
Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai unsur penting dalam pemerintahan dan masyarakat, antara lain Camat Nawangan, Kepala Puskesmas dan Tim STBM Puskesmas Nawangan, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Pemerintah Desa, Tim Penggerak PKK, serta para Kader Kesehatan.
Kehadiran berbagai unsur tersebut mencerminkan kuatnya sinergi lintas sektor untuk satu tujuan bersama diantaranya menjadikan Pacitan kabupaten sehat, mandiri, dan berdaya saing dari bawah.
“Kalau kita hanya mengandalkan dari Dinas Kesehatan, hasilnya tidak akan maksimal. Tapi ketika semua bergerak, semua ikut ambil peran, hasilnya luar biasa. Inilah kekuatan gotong royong yang menjadi ciri khas kita,” tegas dr. Daru.
STBM 5 Pilar bukan hanya tentang sanitasi. Lebih dari itu, ini adalah simbol kemajuan peradaban desa. Sebuah desa yang warganya paham pentingnya menjaga kebersihan, mempraktikkan perilaku hidup sehat, dan menjadikan kebersihan sebagai bagian dari budaya, adalah desa yang siap menghadapi tantangan zaman.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan menargetkan agar seluruh desa dan kelurahan bisa menyelesaikan implementasi STBM 5 Pilar secara tuntas dalam waktu dekat. Untuk itu, pendekatan yang digunakan tetap mengedepankan pemberdayaan, edukasi, dan pendampingan berkelanjutan.
“Kita ingin perubahan ini bukan karena proyek, tapi karena kesadaran. Karena ketika masyarakat sudah sadar, maka perubahan itu akan abadi,” pungkas dr. Daru.
Dengan kolaborasi lintas sektor, semangat gotong royong, dan tekad yang kuat, Kabupaten Pacitan kini melangkah mantap menuju predikat “Kabupaten STBM Tuntas 5 Pilar”. Karena sanitasi bukan hanya soal kebersihan, melainkan tentang harga diri, kualitas hidup, dan masa depan.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno