Scroll untuk baca artikel
Berita Nasional

Ipul Upil PMBK Manual Tech Pembalap Muda dan Mekanik dari Siwilan Kayen Pacitan, Tampil Perdana di Ajang Bergengsi Pancer Door Street Race dengan Perjuangan yang Luar Biasa

3
×

Ipul Upil PMBK Manual Tech Pembalap Muda dan Mekanik dari Siwilan Kayen Pacitan, Tampil Perdana di Ajang Bergengsi Pancer Door Street Race dengan Perjuangan yang Luar Biasa

Sebarkan artikel ini

Faktanews24.com – Pacitan, Di balik gemerlap balapan motor di event bergengsi Pancer Door Street Race pada Jum’at, 30 Mei 2025, muncul sosok inspiratif yang patut jadi perhatian. Muhammad Saifullah, akrab disapa Ipul Upil, pemuda berusia 21 tahun asal Dusun Siwilan, Desa Kayen, Kecamatan Pacitan, Kabupaten Pacitan ini menunjukkan bahwa cita-cita besar dapat lahir dari keterbatasan. Dengan modal otak, kerja keras, dan bengkel seadanya, dia mampu meracik motor balap dan menjadi joki yang membanggakan keluarga dan masyarakat sekitarnya.

Ipul bukan sekadar pembalap yang naik motor di lintasan balap. Ia adalah pemilik sekaligus mekanik bengkel PMBK Manual Tech, yang beroperasi di rumahnya sendiri di Siwilan, Kayen.

Bengkel dengan fasilitas sederhana itu menjadi saksi perjuangannya untuk mempersiapkan tunggangan balapnya sendiri. Tidak seperti pembalap lain yang didukung oleh tim besar dan fasilitas lengkap, Ipul hanya mengandalkan keuletan dan pengetahuannya soal mesin.

“Awalnya cuma hobi merakit motor. Tapi lambat laun saya belajar lebih serius supaya bisa ikut balapan. Bengkel ini bukan sekadar tempat kerja saya, tapi juga ‘sekolah’ bagi saya untuk meracik mesin balap,” ujar Ipul dengan penuh semangat saat diwawancarai wartawan pada Sabtu, 31 Mei 2025.

Pada event Pancer Door Street Race yang digelar baru-baru ini, Ipul turun di dua nomor balapan dengan Yamaha F1Z R bernomor start 002 dan 114. Meski baru pertama kali ikut, Ipul berhasil finish di posisi ke-5 dan ke-6, prestasi yang membanggakan mengingat statusnya sebagai pembalap pemula dan kondisi bengkel yang terbatas.

“Tidak masalah saya belum jadi juara utama, yang penting saya bisa menunjukkan kemampuan saya dan membanggakan keluarga,” katanya.

Salah satu sosok penting yang selalu mendukung Ipul adalah kakaknya sendiri, Sutrisno atau yang akrab dipanggil Mento BWK, pemilik usaha Es Balap di Siwilan, Kayen. Mento menyatakan kebanggaannya atas pencapaian adiknya.

“Meski dari keluarga sederhana, adik saya Ipul membuktikan bahwa kerja keras dan ketekunan bisa mengalahkan keterbatasan. Saya yakin dia bisa terus maju dan mengharumkan nama daerah,” kata Mento.

Tak hanya keluarga, kalangan pemuda di sekitar Dusun Siwilan juga memberikan apresiasi tinggi atas keberhasilan Ipul. Banyak yang menjadikannya inspirasi untuk terus berjuang menggapai mimpi.

Kisah Ipul Upil memberi pelajaran penting walau dengan keterbatasan bukan halangan untuk berprestasi. Dengan semangat dan kemauan belajar yang kuat, setiap anak muda dapat mengukir prestasi gemilang, bahkan di bidang yang terbilang sulit seperti balap motor.

Ipul sendiri berharap agar kisahnya dapat menjadi motivasi bagi generasi muda Pacitan dan sekitarnya. “Jangan takut bermimpi dan jangan malas belajar. Semua bisa diraih asal kita serius dan konsisten,” pesannya.

Di tengah derasnya pengaruh teknologi dan gaya hidup modern, keberadaan Ipul Upil adalah contoh nyata bahwa semangat juang dan kreativitas anak muda di Pacitan masih sangat hidup dan berdaya saing.

Dengan dukungan keluarga, komunitas, dan pemerintah daerah, potensi-potensi seperti Ipul bisa terus dikembangkan untuk mengangkat nama Pacitan di kancah balap nasional.

Kisah Ipul bukan hanya soal balapan, melainkan kisah tentang kerja keras, inovasi, dan kebanggaan akan akar yang sederhana. Dari sebuah bengkel kecil di Dusun Siwilan, muncul pembalap muda yang siap menantang dunia.***

Penulis : Jefri Asmoro Diyatno