FaktaNews24.com, Kab.Lima Puluh Kota ][ Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPA) Badan Eksekutif Mahasiswa Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh menghadirkan Seminar dan Workshop Violence And Mental Illnees sebagai solusi maraknya kekerasan seksual dan gangguan mental dikalangan remaja perempuan.
Kegiatan Seminar dan Workshop tersebut dilaksanakan di Gedung Serbaguna Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh pada Sabtu (24/05/2025), kegiatan yang bertajukkan Menghapus Stigma dan Memberikan Harapan itu dibuka langsung oleh Istri Bupati Kabupaten Limapuluh Kota yakni Ibu Asra Yanti Safni.
Dwi Anandita sebagai ketua pelaksana kegiatan menyampaikan “Kegiatan seminar dan workshop Violence And Mental Illnees; menghapus stigma memberi harapan ini dihadiri sekitar 80 orang peserta dari berbagai latar belakang organisasi, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswi tentang pentingnya menjaga kesehatan mental sebagai seorang perempuan. Seminar dan Workshop ini terlaksana sebagai bentuk kepedulian kami dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak BEM NKM PPNP terhadap perempuan-perempuan hebat di lingkungan Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh dan Kabupaten Limapuluh Kota”.
PJS Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak BEM PPNP Khonita Rohimah dalam sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mensupport jalannya kegiatan Seminar dan Workshop tersebut, Ucapan terimakasih secara khusus juga disampaikan kepada Ibu Asra Yanti Safni yang telah menyempatkan hadir pada kegiatan seminar yang dilaksanakan.
Kegiatan Seminar dan Workshop tersebut diisi oleh tiga orang pemateri yang luar biasa yaitu Ibu Afriyenti, SKM.,MKM dengan muatan materi dengan ruang lingkup kekerasan dan kesehatan mental, Bapak Muhammad Lutfan Rais dan Ibu Amanda Permata Ilahi dengan materi yang juga selaras dengan tema kegiatan Menghapus Stigma Memberi Harapan.
Wakil Presiden Mahasiswa BEM NKM PPNP Muhammad Fajrul Ramadhan mengucapkan “Kekerasan seksual dan gangguan mental adalah dua isu yang sangat serius dan sering kali terjadi. Kekerasan seksual dapat menyebabkan trauma yang mendalam dan berdampak pada kesehatan mental korban, sedangkan gangguan mental atau penyakit mental mempengaruhi seseorang dalam mengontrol emosi, sikap, tingkah laku kepada orang lain, yang memicu bagaimana respon orang tersebut kepada kita nantinya. Sehingga penting bagi kita untuk memahami bagaimana mengenal, menghadapi, dan mengatasi kekerasan seksual dan gangguan mental ini”.
“Saya berharap seminar ini dapat menjadi platform yang efektif untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide tentang bagaimana kita dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kekerasan seksual dan gangguan mental. Saya juga berharap bahwa seminar ini dapat menjadi langkah awal bagi kita untuk bekerja sama dan menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan mendukung korban kekerasan seksual dan gangguan mental untuk sembuh dari traumanya” ucap Fajrul sapaan akrabnya.
