Faktanews24.com – Pacitan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui UPT Pengelolaan Jalan dan Jembatan (PJJ) Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pacitan terus menunjukkan komitmennya dalam mempercepat proses pembangunan serta penanganan pasca bencana di sejumlah ruas jalan provinsi di wilayah Pacitan. Hingga 5 Mei 2025, sejumlah proyek prioritas telah memasuki tahapan penting, bahkan beberapa di antaranya sudah selesai tahap pertama.
Kepala UPT PJJ Kabupaten Pacitan, Budi Hari Santoso, menyampaikan bahwa progres penanganan pasca bencana di beberapa titik jalan provinsi, khususnya di jalur Pacitan-Ponorogo dan Arjosari-Nawangan-Purwantoro, telah menunjukkan hasil signifikan. Sebanyak 8 hingga 9 titik telah diselesaikan dan telah melalui tahap Provisional Hand Over (PHO) atau serah terima pekerjaan tahap pertama.

“Progres pasca bencana tahap pertama sudah diselesaikan, dan penyerahan pekerjaan dilakukan pada tanggal 5 Mei kemarin. Titik-titik tersebut tersebar di sejumlah ruas strategis yang sebelumnya terdampak bencana,” ujar Budi kepada wartawan pada, Rabu, 7 Mei 2025.
Menurut Budi, masih terdapat beberapa titik yang belum tertangani dan akan masuk dalam tahap kedua proses pasca bencana.
“Insya Allah, kita akan mulai proses pengadaan barang dan jasa bulan ini untuk empat titik tambahan, baik di jalur Pacitan-Ponorogo maupun Arjosari-Nawangan-Purwantoro. Diharapkan dalam dua hingga tiga bulan ke depan semuanya bisa rampung,” tambahnya.
Selain penanganan bencana, pembangunan fisik jalan provinsi di beberapa wilayah juga telah berjalan. Salah satunya proyek pelebaran jalan di jalur Arjosari-Nawangan menuju perbatasan Jawa Tengah yang kini memasuki fase pengerjaan fisik.
“Pekerjaan di Desa Temon dan Jetis Lor sudah mulai dengan pengeprasan tebing dan pembangunan talut. Untuk pekerjaan berkala jalan, di Desa Mujing dan Nawangan, sudah dilakukan pengecoran bahu jalan selebar enam meter, dengan progres beberapa ratus meter sudah selesai. Sebagian lainnya masih dalam tahap galian dan pemadatan menggunakan LPA,” terang Budi.
Tak hanya itu, proyek besar lain seperti pembangunan duplikasi Jembatan Setren di Temon juga mulai dikerjakan. Pekerjaan ini telah memasuki tahap pengeprasan tebing untuk pembuatan trase jalan serta penggalian talut sebagai struktur penahan jembatan.
“Insya Allah minggu ini kita mulai pengerjaan fondasi. Saat ini progres masih rendah, sekitar lima persen, tetapi target kita dalam enam bulan ke depan proyek ini sudah bisa diselesaikan,” ungkap Budi.
Ia menambahkan, pihaknya juga tengah berupaya mempercepat pelebaran jalan di kawasan Irung Petruk, Desa Pucangombo. PPK Lahan dari Dinas terkait telah datang ke Pacitan selama dua hari untuk melakukan pemetaan pelurusan trase jalan.
“Lahan yang akan dibebaskan sekitar 2.000 hingga 3.000 meter persegi dengan lebar rata-rata 14 meter. Targetnya pembebasan bisa rampung pada akhir Juni 2025 agar nantinya bisa diusulkan penganggaran fisik dalam APBD,” ujarnya.
Budi berharap seluruh upaya dan gebrakan yang dilakukan UPT PJJ Bina Marga Provinsi Jawa Timur ini dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Harapan kami, pembangunan ini tidak hanya selesai tepat waktu, tapi juga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pengguna jalan di Pacitan. Infrastruktur yang baik adalah kunci konektivitas dan kemajuan daerah,” Pungkasnya.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno