Faktanews24.com – Pacitan, Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan transportasi di wilayah Pacitan, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur melalui UPT PJJ Pacitan tengah menggarap proyek pelebaran jalan jurusan Arjosari-Nawangan-Purwantoro.
Proyek ini melibatkan empat desa, yakni Desa Temon, Desa Mujing, Desa Nawangan, dan Desa Jetislor dengan total panjang jalan yang akan diperlebar sekitar empat setengah kilometer.
Pelebaran jalan ini dimulai dengan sosialisasi yang berlangsung pada 22-23 April 2025 di empat desa tersebut, di mana pada hari kedua, acara dihadiri oleh Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur serta perwakilan DPRD Kabupaten Pacitan, yakni Bapak Lancur dan Ibu Sri Widowati.
Menurut Budi Harisantoso, Kepala UPT PJJ Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat setempat mengenai manfaat dari proyek pelebaran jalan yang akan dilakukan.
“Alhamdulillah, untuk hari keduanya di desa Temon dan desa Jetislor, acara ini dihadiri langsung oleh Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur, serta perwakilan dari DPRD Kabupaten Pacitan, Bapak Lancur dan Ibu Sri Widowati. Kami sangat berterima kasih atas kehadiran mereka, yang turut memberikan dukungan untuk kelancaran proyek ini,” ungkap Budi Harisantoso dalam keterangannya kepada wartawan pada Selasa, 28 April 2025.
Proyek pelebaran jalan ini direncanakan berlangsung hingga enam bulan ke depan, dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2025. Pelebaran akan mencakup perpanjangan jalan yang ada dan juga dilakukan duplikasi serta pelebaran pada jembatan Setren di Desa Temon. Budi menjelaskan bahwa jalur yang tadinya hanya memiliki lebar tiga setengah meter, akan diperlebar menjadi enam meter, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan.
Tidak hanya pelebaran jalan, proyek ini juga akan mencakup perbaikan jembatan Setren yang ada di Desa Temon, dan akan segera dimulai pada bulan ini. Dengan anggaran yang dialokasikan dari Dana DPA APBD Provinsi Jawa Timur Tahun 2025, proyek ini diharapkan bisa selesai dalam waktu dua tahun ke depan. Dalam rapat yang sama, Komisi D DPRD Provinsi Jawa Timur juga memberikan dukungan penuh dan akan berperan aktif dalam membantu penyelesaian proyek ini.
Lebih lanjut, Budi menambahkan bahwa proyek ini bertujuan untuk meratakan pembangunan di berbagai wilayah di Kabupaten Pacitan, khususnya di wilayah utara yang selama ini dianggap membutuhkan perhatian lebih dalam hal infrastruktur. “Kami berharap agar proyek ini bisa selesai tepat waktu sesuai harapan masyarakat, agar pembangunan di wilayah utara dapat lebih merata, dan aksesibilitas warga semakin lancar,” lanjut Budi.
Selain proyek pelebaran jalan, terdapat juga rencana untuk meluruskan trase jalan Irung Petruk yang menghubungkan Pacitan dan Ponorogo. Proyek ini masih dalam tahap pembebasan lahan di dua desa, yakni Desa Tegalombo dan Desa Pucang Ombo. Diharapkan pembebasan lahan ini dapat diselesaikan pada semester pertama tahun 2025, sehingga pekerjaan fisik dapat dimulai pada tahun 2026.
“Proyek pelurusan jalan ini bertujuan untuk mengurangi jarak tempuh serta meningkatkan kenyamanan pengguna jalan. Diharapkan, jalan yang sebelumnya berliku akan menjadi lebih lurus dan efisien. Proyek ini akan diawali dengan uji coba pada tiga titik, dan jika terbukti efektif, kami akan melanjutkan proyek ini sesuai dengan anggaran yang tersedia,” tambahnya.
Sebagai informasi tambahan, pada bulan April 2025 lalu, perwakilan DPRD Kabupaten Pacitan yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bapak Lancur juga mengadakan rapat konsultasi terkait progres pembangunan dan pelebaran jalan di jalur Arjosari-Nawangan-Purwantoro. Dalam rapat tersebut, disepakati bahwa akan ada pengawalan lebih lanjut untuk memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana.
Dengan dukungan dari DPRD Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Pacitan, serta komitmen dari pihak-pihak terkait, proyek pelebaran jalan ini diharapkan dapat membawa manfaat besar bagi masyarakat, meningkatkan perekonomian lokal, serta mempermudah akses transportasi antara Pacitan dan wilayah lainnya di Jawa Timur.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno
