Scroll untuk baca artikel
Berita Nasional

Rencana Pembangunan Bandara di Pacitan Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata

5
×

Rencana Pembangunan Bandara di Pacitan Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Pariwisata

Sebarkan artikel ini

Faktanews24.com – Pacitan, Pemerintah Kabupaten Pacitan terus mengkaji rencana pembangunan bandara sebagai bagian dari strategi pengembangan wilayah jangka panjang. Selain membuka akses udara, rencana ini ditujukan untuk mendorong keterlibatan investor dalam membangun sektor pariwisata, pertanian, hingga industri lokal berbasis UMKM.

Kabupaten Pacitan yang berada di ujung barat daya Provinsi Jawa Timur memiliki posisi geografis yang strategis. Wilayah ini berbatasan langsung dengan Daerah Istimewa Yogyakarta di sebelah barat dan Provinsi Jawa Tengah di sisi utara. Namun hingga kini, konektivitas wilayah masih bergantung pada jalur darat yang relatif terbatas dan memakan waktu lama.

Kondisi ini mendorong munculnya wacana pembangunan bandara di Pacitan. Dengan hadirnya bandara, mobilitas masyarakat dan barang diperkirakan akan meningkat secara signifikan, serta membuka peluang baru dalam ekspansi ekonomi lokal ke luar daerah.

Bambang Margono, Anggota DPRD Kabupaten Pacitan

“Rencana pembangunan bandara ini sebenarnya menjadi bagian dari upaya mendorong peran serta investor dan juga untuk pengembangan daerah,” kata Bambang Margono, anggota DPRD Kabupaten Pacitan, kepada wartawan, pada Rabu, 18 Juni 2025.

Menurutnya, selain bandara, pemerintah daerah juga tengah merancang pembangunan hotel berbintang dan mengakselerasi proyek pembangunan jalan tol.

“Dengan adanya Bandara dan Hotel, serta pembangunan jalan tol, PAD kita dengan dikit demi sedikit akan meningkat,” tambahnya.

Rencana pembangunan bandara ini juga selaras dengan potensi besar yang dimiliki Pacitan. Kabupaten ini memiliki sektor unggulan di bidang perikanan tangkap, pertanian hortikultura, serta UMKM berbasis kerajinan dan olahan pangan.

Tidak hanya itu, sektor pariwisata juga terus berkembang dengan destinasi unggulan seperti Pantai Klayar, Watu Karung, Teleng Ria, Goa Gong, Sungai Maron, hingga wisata budaya berbasis kearifan lokal.

Namun, terbatasnya aksesibilitas menjadi penghambat utama dalam peningkatan kunjungan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Bagaimanapun itu bisa mendatangkan para investor, selain itu juga bisa menambah daya tarik para wisatawan,” ujarnya.

Dengan hadirnya bandara, mobilitas masyarakat dan barang akan meningkat pesat, membuka peluang pasar yang lebih luas bagi produk lokal. Proyek ini diharapkan mampu mendorong percepatan pembangunan di kawasan selatan Jawa Timur sebagai “Koridor Pertumbuhan Baru”, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, tidak hanya bertumpu pada sektor primer, tetapi juga sektor jasa dan logistik.***

Penulis : Jefri Asmoro Diyatno