Faktanews24.com – Pacitan, Serangan jantung mendadak masih menjadi momok menakutkan di tengah masyarakat. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, baik orang tua maupun usia muda, tanpa mengenal waktu dan tempat. Namun, kabar baiknya, risiko serangan jantung bisa ditekan dengan gaya hidup sehat dan kesadaran menjaga kesehatan sejak dini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, dr. Daru Mustikoaji, mengingatkan masyarakat bahwa sebagian besar kematian mendadak akibat serangan jantung dipicu oleh penyakit jantung koroner.
“Sekitar 75 persen dari total kematian mendadak akibat serangan jantung disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Penyakit ini muncul karena pembuluh darah jantung tidak berfungsi optimal, sehingga aliran darah terhambat dan bisa menyebabkan gangguan hingga henti jantung,” ungkapnya pada Kamis, 4 September 2025.
Selain penyakit jantung koroner, dia menyebut kardiomiopati sebagai salah satu penyebab lain serangan jantung mendadak. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung menjadi lebih tebal, sehingga jantung kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh.
“Jantung itu bekerja dengan irama yang teratur untuk mendukung fungsi organ vital. Kalau irama terganggu, maka kinerja jantung ikut terganggu. Inilah yang sering menjadi pemicu henti jantung mendadak,” jelasnya.
Faktor risiko serangan jantung sendiri tidak hanya dipengaruhi usia, tetapi juga gaya hidup sehari-hari. Kebiasaan merokok, kurang olahraga, pola makan tidak seimbang, hingga stres berlebih dapat mempercepat kerusakan jantung.
Kemudian dia juga menegaskan, masyarakat perlu waspada terhadap gejala awal serangan jantung agar bisa segera mencari pertolongan medis. Beberapa tanda yang harus diwaspadai antara lain:
1. Nyeri dada terasa seperti tertekan atau dihimpit benda berat,
2. Keringat dingin meski tidak beraktivitas,
3. Mual dan muntah,
4. Sesak napas mendadak.
“Jika gejala ini muncul, jangan ditunda. Segera ke rumah sakit atau puskesmas terdekat untuk mendapatkan penanganan,” tegasnya.
Meski terdengar menakutkan, dia menyampaikan bahwa serangan jantung bisa dicegah dengan langkah sederhana. Kuncinya adalah pola hidup sehat dan konsisten menjaga tubuh tetap bugar.
Beberapa langkah yang dianjurkan Dinas Kesehatan Pacitan antara lain:
1. Seimbangkan gizi dengan mengonsumsi makanan sehat kaya serat, buah, sayur, serta mengurangi lemak jenuh.
2. Enyahkan rokok karena zat beracun di dalamnya dapat merusak pembuluh darah dan jantung.
3. Kelola stres dengan baik melalui relaksasi, ibadah, hobi, atau berinteraksi positif dengan keluarga dan lingkungan.
4. Awasi tekanan darah secara rutin agar bisa terdeteksi lebih awal bila ada masalah.
5. Olahraga teratur, minimal 30 menit per hari, seperti jalan kaki, bersepeda, atau senam.
Pemerintah Kabupaten Pacitan bersama Dinas Kesehatan terus berupaya memberikan edukasi kesehatan kepada masyarakat, termasuk kampanye hidup sehat untuk mencegah penyakit jantung.
Lebih lanjut, dia berharap kesadaran masyarakat untuk menjaga jantung semakin meningkat.
“Kalau jantung sehat, maka hidup lebih panjang, lebih bermanfaat, dan lebih bahagia. Mari kita mulai dari hal kecil, dari rumah, dari diri sendiri. Dengan begitu, Pacitan bisa menjadi daerah yang warganya sehat, aktif, dan produktif,” pungkasnya penuh optimisme.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno