MOJOKERTO.Faktanews24-Edi Welliang Peci Merah Panglima Budaya sejak berpuluh tahun lalu telah konsisten sering peduli mengadakan acara seni budaya dengan mengadakan berbagai pementasan seni budaya tradisi maupun pameran-pameran. Diantaranya Wayang Kulit, Campursari, juga pameran lukisan Sugging Adi Linuwih (SAL) yang untuk tahun 2025 ini merupakan tahun yang kesepuluh (ke-10), diantaranya ada yang didukung Jawa Pos Group, ada yang didukung Ali Mannagalli Parawansa (putra Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa), juga organisasi media Pengurus Wilayah (PW) Media Independen Online (MIO) Provinsi Jawa Timur yang sejak tahun 2022 masuk Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) Jatim, juga sejumlah pihak lain. Meskipun acara diadakan di desa tepatnya di Gedung Serbaguna Poh Kecik Jalan Jenderal Ahmad Yani, Pohkecik, Dlanggu, Mojokerto.
Yang baru lalu, pada bulan April 2025 (tepatnya Senin 28 April 2025), bersama ribuan masyarakat dan pelaku seni budaya, Edi Welliang mengadakan Pesta Rakyat Panglima Budaya yang secara formal merupakan yang pertama kali (meskipun yang informal sudah sering), sekaligus Deklarasi Panglima Budaya, komunitas di bidang kebudayaan, yang diadakan di Dusun Jabaran Desa Poh Kecik Kecamatan Dlanggu Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Diantaranya juga diisi sejumlah seni budaya, dengan kebersamaan guyub gotong royong, serta memberi kesempatan Pedagang Kaki Lima (PKL) / UMKM yang kian semarak acara. Juga disediakan Seribu (1.000) Porsi Bakso Gratis dan Seribu (1.000) Cup Tea Minuman Gratis. Bahkan karena merupakan yang pertama kali secara ‘formal’ dengan tajuk Pesta Rakyat Panglima Budaya, Edi Welliang pun melakukan ‘saweran’ yang disebarkan diantara ribuan orang yang hadir.
Pada waktu itu, Edi Wiliang sebagai tokoh yang juga penggagas Panglima Budaya bersama pegiat budaya yang hadir menyampaikan deklarasi Panglima Budaya dengan dasar pemahaman, budaya merupakan salah satu bagian utama pemersatu bangsa. Pihaknya juga ingin budaya lokal bangkit dan kuat, sebab budaya salah satu pemersatu bangsa.
Dalam kesempatan berbeda Edi Welliang menyebut bahkan bahwa jika kuat, bisa menjadi bagian kerjasama budaya antar negara, misal dalam memperingati hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain. Diantaranya hubungan diplomatik Indonesia – Australia yang secara resmi sudah terjalin sejak tanggal 27 Desember 1949 (76 tahun saat Desember 2025, red.). Terjadi juga hubungan baik antara Perwakilan Australia kantor Surabaya dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Ketika Australian Consul – General Surabaya dijabat Ms Fiona Hoggart yang cantik dan Gubernur Khofifah Indar Parawansa, hubungan Australia – Jatim serasa kian hangat, juga budaya, yang harapannya bisa dikembangkan ke daerah-daerah Kabupaten / Kota. Kemudian dilanjutkan Konjen Australia H.E. Glen Askew yang beberapa waktu lalu (5 Agustus 2025) juga bertemu Gubernur Jatim Khofifah dalam rangka mendampingi kunjungan ke Jatim dari H.E. Anne Aly (Menteri Pembangunan Internasional, Menteri Multikulturalisme, dan Menteri UKM Australia) yang juga didampingi Duta Besar Australia untuk Indonesia Roderick Brazier.
Dengan Selandia Baru (New Zealand) melalui Michele Mallorie Sunogo (lahir 30 Juni 1988) Konsul Kehormatan New Zealand untuk Surabaya dan Jawa Timur, hubungan Selandia Baru dan Jatim juga terjalin baik termasuk soal budaya. Hubungan Indonesia – Selandia Baru sudah terjalin sejak tahun 1950 meskipun formalnya tahun 1958.
Begitupun hubungan resmi diplomatik Indonesia – Belanda yang terjalin sejak 27 Desember 1949. Bahkan di Jatim melalui Konsul Kehormatan Belanda kantor Surabaya Lily Jessica Tjokrosetio, hubungan Belanda – Jatim terjalin baik, bahkan peduli terhadap cagar-cagar budaya termasuk gedung-gedung peninggalan di Surabaya hingga Duta Besar Belanda H.E. Lambert Grijns (didampingi Lily Jessica) melakukan pertemuan dengan Walikota Surabaya Eri Cahyadi untuk membantu perawatan dan renovasi jika diperlukan.
Setiap perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Raja Belanda Willem-Alexander (Willem-Alexander Claus George Ferdinand), juga dirayakan di Jawa Timur tiap tanggal 27 April. Raja Willem Alexander lahir tanggal 27 April 1967. Untuk tahun 2025 merupakan HUT ke-58, sedangkan pada tahun 2026 nanti merupakan HUT yang ke-59. Dalam perayaan HUT Raja Willem, April 2025 lalu, dihadiri Wagub Jatim Emil Dardak yang sekaligus menerima potongan kue HUT Raja Belanda yang diserahkan oleh Lily Jessica The Honorary Consul of The Kingdom of The Netherlands.
Perayaan HUT Raja Belanda terkenal dengan sebutan sebagai King’s Day atau Koningsdag, merupakan salah satu perayaan ulang tahun yang ditunggu seluruh dunia. Di Indonesia King’s Day dirayakan di Jakarta, Medan, Denpasar dan Surabaya.
Kemudian hubungan diplomatik formal antara Indonesia dan Jepang yang dimulai pada 20 Januari 1958 melalui penandatanganan Perjanjian Perdamaian Jepang-Indonesia. Hubungan terus diperkuat dalam berbagai bidang seperti ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Konsul Jenderal (Konjen) Jepang yang baru, Mr TAKONAI Susumu, Phd. (yang kelahiran 12 September 1963, red.), baru-baru ini juga bertemu Gubernur Khofifah untuk mempererat hubungan Jatim – Jepang. Mr Takonai telah berkunjung ke beberapa tempat untuk mempererat tali persahabatan. HUT Kaisar Jepang Naruhito yang ke-65 (23 Februari 1960 – 23 Februari 2025, red.), juga dirayakan di Jatim dengan hangat.
Jadi, kata Edi Welliang, pelaku seni budaya lokal ke depan juga jika kuat adalah penting untuk memperluas hubungan termasuk mengisi budaya dalam hal hubungan diplomatik antara Indonesia dan Jatim dengan berbagai negara.
Edi Welliang juga menekankan penegasannya lagi yang sering disampaikan dalam berbagai kesempatan, bahwa masing-masing individu juga merupakan panglima budaya. “Yang dilakukan tiap individu bisa mencerminkan pemahaman dan penguasaan budaya, adalah Panglima Budaya,” tandas Edi Welliang seraya menyebut setiap berkegiatan akan selalu mencerminkan sejauh mana pemahaman dan dalam menjalankan budaya yang dikuasai oleh masing-masing.
Untuk itu Pesta Rakyat Panglima Budaya atau apapun namanya, misal Pentas Seni Panglima Budaya ataupun yang lain, agar dilakukan dimanapun dan oleh siapapun dengan pemahaman seni budaya dan budayanya, sebab Komunitas Panglima Budaya ada dimana-mana. Tidak hanya di Mojokerto, namun bisa di Pasuruan, di Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Jombang, Kediri maupun lainnya. Komunitas Panglima Budaya juga terus mendorong berbagai pihak untuk turut peduli dalam mementaskan seni budaya. Siapapun. Bisa eksekutif, yudikaif, legislatif DPR RI, DPRD Provinsi, DPD RI maupun yang lain, dengan latar belakang apapun.
Jadi akankah Edi Welliang sebagai tokoh bersama pelaku budaya akan lagi mengadakan Pesta Rakyat Panglima Budaya?
Edi Welliang meng-iyakan dengan masing-masing individu sebagai Panglima Budaya, bisa melaksanakan di berbagai daerah, dimanapun bertempat. Masing-masing individu sebagai Panglima Budaya bisa mengadakan acara seni budaya, misal dengan gotong royong, sekaligus untuk cinta tanah air bisa dilakukan diantaranya untuk memperingati HUT Provinsi Jatim 12 Oktober. Bisa Hari-Hari Penting atau Hari-Hari Nasional lain.
Diantara Hari-Hari Penting beberapa diantaranya adalah sebagaimana berikut ini.
1). Tanggal 1 Oktober: Hari Kesaktian Pancasila; 2). Tanggal 1 Oktober, Hari Bea dan Cukai; 3). Tanggal 5 Oktober, HUT Tentara Nasional Indonesia (TNI).
4). Tanggal 12 Oktober, HUT Provinsi Jawa Timur (sejak tahun 1945); 5). Tanggal 12 Oktober, HUT Provinsi Maluku Utara (sejak tahun 1999); 6). Tanggal 16 Oktober, Hari Parlemen Indonesia; 7). Tanggal 16 Oktober, Hari Pangan Sedunia.
8). Tanggal 17 Oktober, Hari Kebudayaan Nasional (ditetapkan sejak tahun 2025), yang kebetulan tanggal 17 Oktober juga HUT Presiden RI ke-8 Jenderal Prabowo Subianto yang lahir 17 Oktober 1951; 9). Tanggal 24 Oktober, HUT Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB); 10). Tanggal 27 Oktober, HUT Hari Penerbangan Nasional; 11). Tanggal 27 Oktober: Hari Listrik Nasional dan HUT Perusahaan Listrik Negara
12). Tanggal 28 Oktober, HUT Hari Sumpah Pemuda; 13). Tanggal 30 Oktober: Hari Keuangan atau Hari Oeang Republik Indonesia.
Kemudian untuk ‘mencuplik’ sebagian kecil Hari-Hari Penting pada bulan NOVEMBER diantaranya adalah: 1). Tanggal 2 November, HUT Hubungan Diplomatik Indonesia dan Swiss (sejak tahun 1951); 2). Tanggal 10 November, Hari Pahlawan Nasional.
Hal yang berhubungan seni budaya kita itu menurut Edi Welliang penting untuk dilakukan, apalagi menurutnya kian banyak generasi muda yang luntur pemahaman serta penghargaan terhadap budaya sendiri, hanyut mengikuti budaya asing diantaranya menyusup melalui gaya hidup. Sendi-sendi kehidupan jadi banyak diwarnai budaya asing. Yang hal tersebut ke depan bisa sangat berpengaruh pada pola kehidupan dan interaksi antar para generasi muda. Sehingga menurutnya masing-masing kita bisa menjadi punggawa dan pengawal budaya kita agar terus terjaga dalam pola dan kehidupan kita sehari-hari, untuk saling mengingatkan pentingnya ketahanan budaya.
Menurutnya bisa mengadakan acara Pesta Rakyat Panglima Budaya meskipun misal satu acara tapi dalam rangka beberapa HUT Hari Penting yang berdekatan. Misal HUT TNI 5 Oktober; HUT Provinsi Jatim 12 Oktober; HUT Hari Kebudayaan 17 Oktober yang juga kebetulan HUT Presiden Prabowo; HUT Sumpah Pemuda 28 Oktober dan lain-lain.
Bahkan misal dalam rangka turut memeriahkan peringatan HUT-HUT hubungan Indonesia dan Jatim dengan negara lain, seperti dengan Australia (di Jatim ada Konjen H.E. Glen Askew), Selandia Baru (di Jatim ada Konsul Kehormatan Michelle Mallorie), Belanda (di Jatim ada Konsul Kehormatan Lily Jessica), Jepang (di Jatim ada Konjen Mr TAKONAI Susumu, Phd.), dan lainnya. Meskipun misal dengan sederhana. Untuk menguatkan seni budaya dan generasi muda, melalui ketahanan budaya, juga untuk ditampilkan ke negara lain. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 / 081215754186 (Siswahyu).