Bandar Lampung – Aroma semangat pembaruan terasa kental dalam tubuh Persatuan Pewarta Warga Indonesia (PPWI) Provinsi Lampung. Setelah ditetapkannya kepengurusan baru untuk masa bakti 2024–2029, roda persiapan pelantikan kini mulai berputar cepat. Tak main-main, agenda besar ini akan dirangkai dalam sebuah acara megah yang digelar di Gedung Mahan Agung, Bandar Lampung, pada 16 Juli 2025 mendatang.
Di balik persiapan yang tampak rapi, ada tim panitia yang bekerja tanpa kenal lelah. Dipimpin oleh Sugiarto sebagai Ketua Pelaksana, didampingi oleh Sekretaris Apu Gusman, S.Pd., M.M., dan Bendahara Harini, A.Md., panitia telah menyusun jadwal kegiatan sejak pertengahan Mei. Mulai dari pembentukan panitia, rapat teknis, penyusunan proposal, hingga distribusi undangan untuk seluruh pemangku kebijakan di Lampung.
Tak hanya seremonial, pelantikan ini juga akan diselingi dengan Diklat Jurnalistik dan Penyuluhan Hukum, sebagai bentuk konkret komitmen PPWI dalam membangun kapasitas pewarta warga.
“Kami tidak ingin ini hanya jadi seremoni formal. Momentum ini harus menjadi titik awal pergerakan jurnalisme warga yang lebih kuat, melek hukum, dan berdampak bagi masyarakat,” tegas Wilson Lalengke, Ketua Umum DPN PPWI, dalam surat tugas resminya.
Menariknya, berbagai elemen turut dilibatkan. Tim paskibra, MC, dan dirigen lagu nasional akan diisi oleh pelajar dari SMK IT Mathlaul Anwar, sebuah bentuk kolaborasi yang memberi ruang bagi generasi muda untuk turut berkontribusi dalam acara bersejarah ini.
Tak kurang dari sembilan seksi panitia dibentuk dengan tugas terperinci, mulai dari mengatur tata ruang pejabat, menyiapkan dokumen dan naskah pelantikan, hingga mengatur logistik konsumsi dan keamanan. Semua dirancang sedetail mungkin, termasuk simulasi gladi resik yang dijadwalkan sehari sebelum pelantikan.
Dari balik meja rapat dan deretan proposal, panitia PPWI Lampung menata harapan besar: membawa organisasi ini ke arah yang lebih profesional, beretika, dan mampu menjadi mitra strategis pemerintah maupun masyarakat.
PPWI bukan sekadar organisasi pewarta. Ia adalah ruang belajar, ruang pengabdian, dan ruang perjuangan warga untuk menyuarakan kebenaran. Dan Lampung, siap menjadi barometer gerakan ini.
