Faktanews24.com – Pacitan, Kejurnas Motoprix 2025 Putaran 1 Piala Walikota Surabaya yang akan digelar pada 17-18 Mei 2025 di Sirkuit Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dijanjikan akan menjadi ajang yang seru dan kompetitif. Tidak hanya menjadi panggung bagi para pembalap papan atas nasional, tetapi juga membuka peluang bagi pembalap muda untuk menunjukkan kemampuannya di kancah balap motor Indonesia.
Salah satu tim yang akan berlaga dan cukup menarik perhatian adalah SRC Reborn Pacitan. Meskipun tim ini dipimpin oleh Salekong, yang memiliki reputasi sebagai mekanik handal, mereka menghadapi tantangan besar yang tidak mudah. Sebuah kendala serius yang mereka alami adalah keterbatasan fasilitas latihan di Pacitan. Tidak adanya tempat yang memadai untuk menguji coba motor membuat persiapan mereka menjadi tidak optimal.
Persiapan tim SRC Reborn Pacitan menghadapi Kejurnas Motoprix 2025 ini sudah mencapai tahap yang luar biasa. Salekong, selaku owner dan mekanik utama tim, mengungkapkan rasa kekecewaannya karena sulitnya menemukan tempat untuk setting motor.
“Kami punya pembalap, kami punya motor, tapi tidak ada tempat yang bisa digunakan untuk uji coba secara maksimal. Itu masalah besar bagi kami, apalagi ajang besar seperti Piala Walikota Surabaya sudah di depan mata,” ujar Salekong saat diwawancarai wartawan pada Rabu, 14 Mei 2025 di Bengkel SRC Reborn Pacitan yang terletak di Dusun Tawang Kulon, Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan.
Tentu, masalah ini tidak bisa dianggap remeh. Kejurnas Motoprix adalah ajang balap motor yang menuntut pengaturan teknis motor yang sangat akurat.
Meskipun tanpa fasilitas dan infrastruktur latihan karena tidak adanya sirkuit atau tempat latihan untuk menyetting motor balap di Kabupaten Pacitan, tim SRC Reborn Pacitan tetap semangat walaupun dihadapkan tantangan yang jelas bisa menghambat peluang mereka untuk bersaing dengan tim-tim besar yang sudah memiliki fasilitas dan infrastruktur yang memadai.
Meski dihadapkan pada keterbatasan tersebut, tim SRC Reborn Pacitan tetap optimis. Mereka mengandalkan enam pembalap muda dari berbagai daerah diantaranya seperti Rezky Kepo (Magetan), Benaya Farel (Sragen), Sulung Giwa (Tulungagung), Hafid Rasya (Probolinggo), Nicky Haiden (DIY), dan Aam Haries (Lamongan).
Pembalap-pembalap ini akan berlaga di beberapa kelas, termasuk Bebek 116cc, Bebek 125cc, dan Jupiter Z 130cc TU, yang menjadi ajang pembuktian mereka.
Salekong bertekad untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa meski dengan segala keterbatasan yang ada, tim kecil seperti SRC Reborn Pacitan mampu bersaing dengan tim-tim besar.
“Kami ingin menunjukkan bahwa semangat dan tekad kami lebih besar dari segala keterbatasan yang ada. Ini adalah kesempatan kami untuk membuktikan diri,” jelasnya.
Kejurnas Motoprix 2025 memang diprediksi akan menjadi ajang yang penuh tantangan. Tidak hanya bagi pembalap pemula, tetapi juga bagi tim-tim yang menurunkan pembalap muda di kategori Rookie. Kelas ini dipastikan akan menjadi yang paling ramai diikuti karena banyaknya tim besar yang menurunkan pembalap muda mereka. Sirkuit Gelora Bung Tomo, yang dikenal dengan tingkat kesulitan tinggi, akan menguji ketahanan dan kecakapan setiap pembalap yang berlaga.
Namun, tantangan yang dihadapi SRC Reborn Pacitan sangat konkret. Tanpa tempat latihan yang memadai, mereka terpaksa harus mengandalkan pengaturan motor secara terbatas dan minimnya pengujian performa. Sementara itu, tim-tim besar dengan fasilitas lengkap memiliki keuntungan lebih dalam hal persiapan dan pengaturan motor.
Meskipun menghadapi kendala besar, tim SRC Reborn Pacitan tidak menyerah begitu saja. Mereka tetap bertekad untuk mengharumkan nama daerah mereka dan menunjukkan bahwa tim balap motor dari Pacitan juga bisa berprestasi di level nasional.

Namun, kenyataan bahwa Pacitan tidak memiliki fasilitas latihan yang memadai menjadi sebuah tanda tanya besar. Dengan perkembangan dunia balap motor yang semakin pesat, apakah tidak seharusnya daerah seperti Pacitan lebih memperhatikan fasilitas yang mendukung perkembangan atlet-atlet muda mereka?
“Jika saja ada fasilitas latihan yang memadai di Pacitan, kami bisa lebih siap menghadapi Kejurnas Motoprix ini. Tapi, ini adalah ujian bagi kami, dan kami tetap harus berjuang keras meskipun dengan keterbatasan yang ada,”Pungkasnya.
SRC Reborn Pacitan siap berlaga di Kejurnas Motoprix 2025 Reg B Putaran 1 Piala Walikota Surabaya namun di balik semangat dan harapan besar yang mereka bawa, ada kenyataan yang tak bisa diabaikan yaitu keterbatasan fasilitas latihan yang menghalangi persiapan tim ini. Meskipun tim ini memiliki pembalap muda yang berbakat dan motor-motor andalan yang sudah disetting, tanpa fasilitas latihan yang memadai, mereka harus berjuang lebih keras dibandingkan tim-tim yang sudah memiliki infrastruktur lengkap.
Namun, tekad dan semangat juang tim balap asal Pacitan patut dihargai. Keikutsertaan mereka dalam Kejurnas Motoprix 2025 adalah simbol bahwa meskipun dunia balap motor di daerah masih banyak kekurangan, semangat dan perjuangan para pembalap muda tetap tidak bisa dipandang sebelah mata.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno