Indramayu

Gerakan Ayah Ambil Rapor: Lebih dari Sekadar Hadir, Ini Soal Tanggung Jawab

20
×

Gerakan Ayah Ambil Rapor: Lebih dari Sekadar Hadir, Ini Soal Tanggung Jawab

Sebarkan artikel ini
Img 20251219 064248

Faktanews24.com – Indramayu,19 Desember 2025 – Terbitnya Surat Edaran Bupati Indramayu tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah patut dibaca lebih dari sekadar imbauan administratif. Di balik kebijakan tersebut, tersimpan pesan penting: pendidikan anak tidak boleh lagi diposisikan sebagai urusan ibu semata.

Selama ini, kehadiran ayah dalam ruang pendidikan kerap terbatas pada pemenuhan kebutuhan finansial. Padahal, data Pendataan Keluarga 2025 menunjukkan angka fatherless masih tinggi, baik secara nasional maupun di Jawa Barat. Kondisi ini berdampak langsung pada perkembangan emosional, motivasi belajar, hingga kepercayaan diri anak.

Gerakan ini menegaskan bahwa rapor bukan hanya kumpulan angka, tetapi cermin proses tumbuh kembang anak yang perlu disaksikan dan dipahami oleh kedua orang tua. Kehadiran ayah saat pengambilan rapor menjadi simbol tanggung jawab, kepedulian, dan keterlibatan nyata dalam perjalanan pendidikan anak.Img 20251218 Wa0005 1

Kebijakan Pemerintah Kabupaten Indramayu yang memberikan dispensasi keterlambatan kerja bagi ayah yang mengikuti gerakan ini patut diapresiasi. Artinya, negara hadir untuk menyeimbangkan peran keluarga dan tanggung jawab profesional, tanpa saling meniadakan.

Namun demikian, gerakan ini tidak boleh berhenti pada seremonial kehadiran semata. Esensi utamanya adalah komunikasi berkelanjutan antara ayah, anak, dan sekolah. Ayah diharapkan tidak hanya datang, tetapi juga mendengar, bertanya, dan memahami kebutuhan anak secara utuh.

Jika dijalankan dengan kesadaran, Gerakan Ayah Mengambil Rapor Anak ke Sekolah dapat menjadi titik balik budaya pengasuhan yang lebih setara. Bukan sekadar mengambil rapor, melainkan mengambil peran, tanggung jawab, dan masa depan anak itu sendiri.

Pada akhirnya, kualitas generasi mendatang tidak hanya ditentukan oleh kurikulum dan sekolah, tetapi oleh sejauh mana orang tua, terutama ayah, hadir dalam setiap fase penting kehidupan anak.

Dauri Duryanto
Author: dauri duryanto

Jurnalist

pendidikan
(D Duryanto)