FaktaNews24.com, Kabupaten Bekasi – Kekeringan panjang yang melanda Kabupaten Bekasi telah memberikan dampak buruk pada lahan pertanian di Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya, Jawa Barat. Ratusan hektare sawah mengalami gagal tanam, serta bagi yang sudah menanam terpaksa harus mengalami gagal panen. Jumlah ini berpotensi meningkat menjadi ribuan hektar dalam beberapa bulan mendatang, Senin (29/07/2024).

Jaja (50), seorang petani dari Desa Sukamurni, menyampaikan bahwa kekeringan ini telah menyulitkan petani dalam mengairi lahan mereka, dampak ini mengakibatkan gagal tanam bagi para petani dilahan ribuan Hektare di wilayah Bekasi bagian utara ini.
“Irigasi yang dangkal membuat air sulit masuk. Memompa air pun tidak bisa karena debit air di sungai dan selokan sangat kurang,” ujarnya pada Senin, 29 Juli 2024.
Dalam pertemuannya dengan tim awak media dan Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, Jaja memohon kepada pemerintah Kabupaten Bekasi, khususnya kepada PJ Bupati Bekasi, untuk segera mengambil tindakan konkret guna mengatasi masalah ini.
“Saya Jaja, tinggal di Kampung Pamahan RT 01/RW 05, Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya. Kondisi persawahan di sini baru 10% yang bisa ditanami karena debit air sangat kurang,” jelasnya.
N. Rudiansah, Ketua DPD LSM Prabhu Indonesia Jaya Kabupaten Bekasi, turut menyuarakan keprihatinannya. Ia meminta dinas terkait, terutama PJ Bupati Bekasi, untuk segera bertindak.
“PJ Bupati Bekasi harus bisa melihat penderitaan para petani dan mengambil tindakan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan air persawahan di Desa Sukamurni, Kecamatan Sukakarya,” tegasnya.
Para petani berharap ada solusi segera, agar mereka tidak terus mengalami kerugian yang lebih besar akibat kekeringan yang berkepanjangan ini. Mereka juga berharap pembangunan bendungan di kali CBL dapat direalisasikan untuk meningkatkan debit air yang masuk ke lahan pertanian.
“Kami berharap kurangnya debit air dapat teratasi dengan adanya bendungan di kali CBL. Saat ini, petani secara swadaya mengumpulkan dana untuk solusi sementara, tetapi bantuan dari pemerintah sangat dibutuhkan,”Pungkasnya.
Lanjut Jaja, “Pihak berwenang untuk segera mengambil langkah konkret demi kesejahteraan para petani di Desa Sukamurni. Karena dampak kekurangan pasokan air ini juga dirasakan oleh 7600 Hektare yang mencakup wilayah 19 Desa yang ada di ujung Bekasi bagian utara,”Tutupnya.