Panen raya tembakau di daerah Kabuh menjadi tolak ukur ekonomi masyarakat.

 

Jombang https.//FaktaNews24 com.

Panen raya tembakau di daerah Utara brantas Jombang ,menjadi tolak ukur ekonomi yang menggiurkan bagi masyarakat setempat.dan merasa sulit mencari tenaga untuk membangun sebuah rumah karna warga laki perempuan sama sama bekerja di sawah dan di tempat rajangan tengkulak tembakau pada umumnya.

 

Tengkulak yang tidak mau di sebut namanya mengatakan setiap satu ton biaya rajang sampai kering biaya yang dikeluarkan 1,2 JT dan panen di sawah atau metik dari jam 7 sampai jam 10 itu sudah dapat 40 000 klu Sampek sore 80.000 dapat minum makan rokok.

 

Dan masyarakat merasa terbantu oleh pengajang tembakau kalau musim panen tiba.dan kebetulan cuaca sangat panas jadi proses pengeringan juga sangat cepat 2 hari udah di paking terus kirim ke PT jarum Kudus,ada yang ke sampurna,dan ke gudang garam Kediri.

 

Jadi masyarakat memilih bekerja di tembakau baik di sawah atau tempat rajangan.dan yang ibu ibu mengikat per 1 kwintal 15.000 ungkapnya.bayangkan klu sehari dapat 5 kwintal udah 75.000.dapat makan minum.jadi gak masak di rumah klu gak punya anak kecil.

 

Harga tembakau kering 40.000 perkilo dan petik daun di sawah 4000 perkilo.jadi klu cuaca panas mempermudah proses pengeringannya. Dan merajang setiap ton makan waktu 2 jam itu udah kerja nyantai.dan waktu ngrajang pada malam hari pagi langsung di jemur.dan sudah ada bageannya masing masing.

 

Harapan petani itu harga selalu stabil dan tidak turun harga biar masyarakat petani bisa merasakan hasil yang maksimal sesuai dengan menanamnya serta pupuk diharapkan untuk selalu tersedia baik subsidi atau non subsidi itu yang di harapkan petani tembakau.

Berita Lainnya  Halal BI halal mantan kepala desa se kabupaten Jombang(kompakdesi)

 

Dan himbauan Bapak presiden prabawo Subianto pupuk biar tidak tersendat.program pupuk akan langsung di berikan pada petani tanpa penyaluran kios atau kelompok tani.biar pupuk bisa tepat sasaran.ungkapnya by editor (zuhdy alfy)

Zuhdy alfy
Petani tembakau

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *