Tb. Imamudin : Tradisi Budaya Cuci Benda Pusaka Tubagus Muhammad Athif Bisa Jadi Icon Event Spesial Kota Tangerang Selatan

Tangsel, FaktaNews24.com ][ Dalam rangka Maulid Nabi Muhammad SAW pada hari Selasa 17 September 2024, masyarakat Cilenggang, Serpong Tangerang Selatan melaksanakan tradisi budaya unik pencucian benda pusaka , dimana hal ini dilakukan secara turun-temurun sejak lebih dari satu abad silam yakni pencucian benda pusaka peninggalan Tubagus Muhammad Athif, anak ke enam dari pahlawan Nasional Sultan Ageng Tirtayasa.

Acara awal prosesi pencucian benda pusaka bertempat di wilayah Cilenggang, Serpong Tangerang Selatan, tepatnya di salah satu rumah dari keturunan dari Tubagus Muhammad Atif yang bersebelahan dengan masjid Al Ikhlas yang beralamat di Jl. Kp. No.33 , RT. 06 / RW. 02 Kel. Cilenggang, Kec. Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Prosesi pencucian benda pusaka dimulai pada jam 09.00 wib, dibuka dengan doa, zikir dan shalawatan yang dipimpin langsung oleh ketua Yayasan Tubagus Muhammad Athif yaitu Tubagus Imamudin. Acara ini dihadiri oleh perwakilan dari tokoh kasepuhan banten, tokoh seni budayawan, tokoh masyarakat dan perwakilan dari Banser Tangsel dan pemerintah Kota Tangerang Selatan yaitu dari Syaifuddin – Camat Serpong dan Sugeng dari Dinas Pendidikan & Kebudayaan , Perwakilan Polsek serta Neng Raden Jumadi Achmad perwakilan dari keluarga besar Pangeran Sugiri (Jati Negara Kaum) & Kang Iren dari perwakilan keluarga besar Pangeran Arya prabangsa.

Tradisi budaya ini dalam rangka maulid nabi Muhammad dan juga pencucian benda-benda pusaka milik Tubagus Athif. Ini sudah dilakukan satu abad setengah, sejak abad 17 pasca wafatnya tubagus Muhammad Athif,” terang Tubagus Imamudin, Ketua Umum Yayasan Tubagus Muhamad Athif.

Dan menurut Imamudin, tradisi yang dilakukan setiap Maulid Nabi ini murni untuk pelestarian budaya dari kakek moyangnya. Hal ini merupakan rangka melestarikan tradisi budaya leluhur yang telah diwariskan, ini sebagai entitas tradisi budaya, betul-betul sebagai peninggalan sejarah yang tidak boleh dilupakan, di situlah nilai-nilai yang sangat tinggi,” tegas Imamudin

Berita Lainnya  TKI Asal Sukabumi Diduga Korban TPPO Nekad Turuni Gedung Dengan Seutas Kain

Tb. Sos salah satu tokoh budayawan Kota Tangerang Selatan yang juga sekaligus merupakan salah satu keturunan keluarga besar dari Tubagus Muhamad Athif mengucapkan syukur Alhamdulillah acara awal telah selesai yaitu pencucian benda senjata pusaka dan akan dilanjutkan pada selasa malam atau malam rabu yaitu acara maulid sekaligus pencucian benda pusaka tutup puser di makam Tubagus Muhammad Athif yang bertempat di Kramat Tajug , Cilenggang Serpong.

Setelah acara pencucian benda (senjata) pusaka selesai dilanjut acara dengan dialog singkat. Dalam dialog Tb. Imamudin & Tb. Sos mewakili keluarga besar Tubagus Muhammad Athif dan Syaifuddin sebagai Camat Serpong mewakili masyarakat Cilenggang & serpong menyampaikan ajakan sekaligus usulan agar pemerintah Kota Tangerang Selatan ikut serta membantu & berpartisipasi dalam acara tradisi budaya leluhur masyarakat Cilenggang ini yaitu tradisi cuci pusaka yang rutin diselenggarakan pada setiap bulan maulud dan dibarengi acara maulid nabi. Hingga dapat mengangkat menjadi salah satu icon event spesial dan juga bisa mengangkat kramat Tajug sebagai destinasi wisata religi di Kota Tangerang Selatan. Karena acara ini sudah benar – benar menjadi tradisi masyarakat Cilenggang Serpong sejak dari abad 17 atau dari ratusan tahun yang lalu telah diselenggarakan dan rutin pada tiap tahun sampai dengan sekarang.

Hal ini diterima langsung oleh perwakilan pemerintah Kota Tangerang – Sugeng dari Dinas Pendidikan & Budaya. Dan Sugeng menanggapi bahwa tradisi budaya masyarakat cuci benda pusaka ini harus terus dilestarikan dan hal terkait harapan, ajakan atau usulan akan segera disampaikan kepala dinas pendidikan & kebudayaan yang kemudian akan diteruskan kepada pak walikota / wakil wali Kota Tangerang Selatan.

Acara ditutup oleh Tubagus Imamudin dengan mengucapkan alhamdulillah dan mengajak seluruh keluarga dan tamu yang hadir untuk makan bersama.

(Achmad)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *