Dairi|Faktanews24.com – Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Dairi, berbagai organisasi masyarakat bergabung dalam sebuah forum inklusif untuk menggelar diskusi publik bertema “Memilih Pemimpin yang Inklusif.” Diskusi yang digelar di Balai Budaya pada Senin (9/9/2024) ini menjadi ajang penting bagi warga Dairi untuk mendengar langsung visi dan misi calon bupati yang diharapkan mampu menghadirkan kepemimpinan yang berorientasi pada kesejahteraan dan kesetaraan.
Acara ini diorganisir oleh beberapa organisasi penting seperti Gereja Kristen Protestan Pakpak Dairi (GKPPD),Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), EPATHA,JKLP,PETRASA,PESADA, YDPK,dan AFARI Melalui kolaborasi ini, mereka memastikan bahwa diskusi tersebut mencerminkan suara seluruh lapisan masyarakat, termasuk kelompok yang sering terpinggirkan seperti penyandang disabilitas.
Vickner Sinaga, salah satu calon bupati yang diundang dalam forum tersebut, memanfaatkan kesempatan ini untuk memaparkan visi kepemimpinannya. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya membangun pemerintahan yang inklusif di mana setiap warga Dairi, termasuk penyandang disabilitas, memiliki kesempatan yang setara untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
“Kita harus memastikan bahwa semua orang, termasuk saudara-saudara kita yang menyandang disabilitas, memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam pemerintahan dan kehidupan sosial. Kesetaraan ini adalah kunci untuk membangun Dairi yang lebih baik,” ujar Vickner dengan penuh keyakinan.
Pendeta Pavor Bancin, yang juga menjabat sebagai pengurus PETRASA, bertindak sebagai moderator dalam diskusi ini. Dengan gaya yang lugas dan bersahabat, ia mengarahkan jalannya diskusi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas dan pendamping mereka dari Sekolah Luar Biasa (SLB). Acara ini dipuji oleh para peserta karena berjalan tertib dan terorganisir dengan baik, berkat kepemimpinan Duat Sihombing sebagai ketua panitia.
Sesi tanya jawab menjadi bagian paling dinamis dalam diskusi ini. Salah satu peserta dengan lantang mengungkapkan bahwa kondisi Dairi saat ini masih jauh dari kata ideal, terutama dalam sektor pertanian yang merupakan tulang punggung ekonomi kabupaten tersebut. Peserta juga mendesak agar pemerintah memberikan peluang lebih luas kepada penyandang disabilitas, termasuk dalam hal kesempatan bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN).
Vickner Sinaga merespons pertanyaan ini dengan menjanjikan perubahan nyata. Ia menyatakan bahwa, jika terpilih, ia akan mendorong kebijakan inklusif yang memastikan bahwa setiap warga, termasuk penyandang disabilitas, mendapatkan hak dan kesempatan yang setara, sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
“Kami akan memberikan ruang bagi semua warga, termasuk penyandang disabilitas, untuk terlibat dalam pemerintahan dan pembangunan. Jika memenuhi syarat, kami akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi ASN,” tegas Vickner.
Selain fokus pada inklusivitas, Vickner juga menyoroti sektor pariwisata sebagai salah satu bidang yang akan ia kembangkan jika terpilih. Kawasan Air Lae Renun dan Silalahi, yang memiliki potensi wisata alam yang besar, akan dijadikan destinasi unggulan yang mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga miliaran rupiah. Menurutnya, dengan memajukan sektor pariwisata, perekonomian Dairi dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
“Pariwisata dan pertanian adalah dua sektor yang harus kita garap dengan serius. Dengan potensi alam yang luar biasa, Dairi bisa menjadi pusat wisata yang tidak hanya mendatangkan penghasilan bagi daerah, tetapi juga membuka lapangan kerja baru,” jelasnya.
Vickner Sinaga, yang memiliki latar belakang sebagai pakar di bidang kelistrikan, telah meraih berbagai penghargaan selama kariernya, termasuk Satya Lencana dari Presiden RI dan lima rekor MURI. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur PLN di Kalimantan Utara selama lima tahun. Dengan pengalaman profesional dan kepemimpinan yang solid, Vickner menyatakan bahwa ia siap memimpin Dairi menuju perubahan yang lebih baik.
Diskusi publik ini mencerminkan harapan besar masyarakat Dairi akan hadirnya pemimpin yang tidak hanya memberikan janji manis, tetapi juga mampu menghadirkan kebijakan yang konkret dan inklusif. Masyarakat Dairi kini menanti komitmen dari para calon pemimpin yang akan memastikan bahwa suara mereka didengar, terutama dari kelompok-kelompok yang sering kali terabaikan.
Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, langkah menuju Dairi yang lebih maju, inklusif, dan sejahtera tampaknya semakin nyata. Semua kini berpulang pada bagaimana para kandidat ini mewujudkan komitmen mereka jika kelak terpilih untuk memimpin Kabupaten Dairi.(Cs)