H. Tasirin SH MH Warga Mojokerto Sebut Siapapun Yang Jadi Bupati Mojokerto, Berat Entaskan Kemiskinan

MOJOKERTO.Faktanews24- Dua pasangan Bakal Calon Bupati (Bacabup) dan Bakal Calon Wakil Bupati (Bacawabup) Mojokerto untuk Pemilihan Bupati (Pilbup) / Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mojokerto 27 November yang akan datang, telah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Mojokerto serta telah menjalani test kesehatan.

Mereka adalah (Bacabup) Dr Muhammad Al Barra Lc MHum (Gus Barra) yang berpasangan dengan (Bacawabup) dokter Muhammad Rizal Octavian (Mas Rizal) yang saat pendaftaran didukung dan diantarkan duabelas (12) partai politik (parpol).

Pasangan dengan ‘julukan’ MUBAROK itu diantar oleh tujuh parpol non parlemen yang terdiri dari Partai Bulan bmBintang (PBB), Partai Garuda, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), Partai Hanura, Partai Gelora, dan Partai Ummat.

Juga disertai dengan enam parpol yang memiliki kursi di DPRD Kabupaten Mojokerto yaitu Partai NASDEM (8 kursi), Partai Demokrat (5), PPP (4), Partai Gerindra (4), PAN (3), Partai Perindo (1). Serta diiringi simpatisan PDIP dan Golkar.

Pasangan bakal calon (paslon) yang satunya adalah dr Ikfina Fahmawati MM (Ikfina) dan Sa’duloh Syarofi (Gus Dulloh) dengan akronim IDOLA.

Paslon Idola didukung oleh sejumlah parpol parlemen diantaranya Partai Kebangkitan Bangsa / PKB (10 kursi) PDI Perjuangan (6), Partai Golkar (5), PKS (4).

Suara dari warga Kabupaten Mojokerto, beragam menyambut hal tersebut. Ada yang tidak puas dengan adanya hanya dua (2) paslon untuk memperebutkan Bupati – Wakil Bupati Mojokerto periode 2025 – 2030 itu. Ada yang bilang, harusnya minimal ada tiga (3) paslon agar tingkat gesekan pada masyarakat bawah itu tidak terlalu keras. “Siapapun yang menang, karena hanya dua paslon, kami kuatir tingkat efeknya tinggi dan kurang enak antar masyarakat,” ungkap sumber yang enggan disebut nama.

Berita Lainnya  Ketua DPC GRIP JAYA Tanggamus NUSIRWAN Mendukung Sepenuhnya Laporan Dari Organisasi GWI Terkait Pelaporan Pekon Gunung Tiga Kecamatan Ulu Belu

Banyak yang berharap Pilbup Mojokerto 27 November 2027 yang serentak dengan Pilkada – Pilkada lain secara nasional itu, agar berjalan lancar, damai dan aman. Diantaranya diungkapkan Nawi. “Yang jelas, siapapun yang menang, kami berharap Pilbup Mojokerto nantinya bisa berjalan dengan lancar, aman dan damai. Dan yang lebih penting ke depan adalah bicara kesejahteraan yang sesungguhnya untuk rakyat,” ungkapnya.

Harapan kurang lebih sama juga disampaikan warga yang lain, termasuk H. Tasirin SH MH (Abah Tasirin) tokoh Mojokerto yang dikenal kritis tapi solutif dan peduli.

Selain itu, Tasirin menyampaikan bahwa siapapun yang menang Pilbup Mojokerto 27 November 2024, akan berar untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Mojokerto jika tidak benar-benar memiliki kepedulian.

Apalagi menurut Tasirin, Kabupaten Mojokerto masih menempati rangking kesebelas untuk tingkat kemiskinan tertinggi di Jawa Timur (Jatim) diantara 38 Kabupaten / Kota yang ada, dengan kisaran 9,71% dari jumlah penduduk yang sekirar 1,3 juta jiwa lebih.

“Kabupaten Mojokerto masih menempati peringkat kesebelas untuk tingkat kemiskinan tertinggi di Jatim, diantara 38 Kabupaten / Kota yang ada,” ungkap Tasirin petani tebu yang dikenal akrab dengan Doktor Arif Afandi komisaris PTPN yang juga mantan Pimpinan Jawa Pos dan mantan Wakil Walikota Surabaya.

Hal tersebut menurutnya menjadi tantangan berat untuk Bupati – Wakil Bupati Mojokerto 2025 – 2030. Lebih-lebih jika ukuran kemiskinannya tidak menggunakan ukuran minimal atau tidak menggunakan ukuran Garis Kemiskinan (GK). Dimana Garis Kemiskinan untuk Kabupaten Mojokerto adalah sekitar Rp.500 ribu per kapita (per orang) per bulan. Atau dengan kata lain, seseorang tidak dikatakan miskin jika penghasilannya melebihi Garis Kemiskinan.

Sebagai catatan, Jumlah Penduduk Tiap Kabupaten / Kota di Jawa Timur adalah sebagaimana dibawah ini.

Berita Lainnya  Kapolres Tuba Lakukan Silaturahmi Kamtibmas Dengan PCNU, AKBP James: Cooling System dan Strategi Preemtif

1). Kota Surabaya: 2.893.698 jiwa
2). Kabupaten Malang: 2.703.175 jiwa
3). Kabupaten Jember
Posisi ketiga diisi Kabupaten Jember: 2.584.771 jiwa
4). Kabupaten Sidoarjo: 2.114.588 Jiwa
5). Kabupaten Banyuwangi: 1.744.814 jiwa

6). Kabupaten Kediri: 1.667.450
7). Kabupaten Pasuruan: 1.626.029
8). Kabupaten Lamongan: 1.386.941 jiwa
9). Kabupaten Jombang: 1.345.886 jiwa
10). Kabupaten Gresik: 1.344.648 jiwa

11). Kabupaten Bojonegoro: 1.322.474 jiwa
12). Kabupaten Blitar: 1.249.497 jiwa
13). Kabupaten Tuban: 1.215.795 jiwa
14). Kabupaten Probolinggo: 1.163.859 jiwa
15). Kabupaten Mojokerto: 1.141.516 jiwa

16). Kabupaten Lumajang: 1.147.261 jiwa
17). Kabupaten Nganjuk: 1.124.247 jiwa
18). Kabupaten Tulungagung
19). Kabupaten Sumenep: 1.143.295 jiwa
20). Kabupaten Bangkalan: 1.101.556 jiwa

21). Kabupaten Sampang: 992.210 jiwa
22). Kabupaten Ponorogo: 972.582 jiwa
23). Kabupaten Ngawi: 881.393 jiwa
24). Kabupaten Pamekasan: 862.009 jiwa
25). Kota Malang: 847.182 jiwa

26). Kabupaten Bondowoso: 784.192 jiwa
27). Kabupaten Madiun: 765.135 jiwa
28). Kabupaten Trenggalek: 744.358 jiwa
29). Kabupaten Situbondo: 694.081 jiwa
30). Kabupaten Magetan: 682.466 jiwa

31). Kabupaten Pacitan: 596.649 jiwa
32). Kota Kediri: 290.836 jiwa
33). Kota Probolinggo: 245.174 jiwa
34). Kota Batu: 218.802 jiwa
35). Kota Pasuruan: 213.450 jiwa

36). Kota Madiun: 201.460 jiwa
37). Kota Blitar: 153.541 jiwa
38). Kota Mojokerto: 135.414 jiwa

Sedangkan diantara data Jumlah Penduduk Miskin untuk tiap Kabupaten dan Kota di Jawa Timur dengan prosentase dari populasi adalah sebagaimana berikut dibawah ini.

1). Sampang: 21,61%
2). Bangkalan: 19,44%
3). Sumenep: 18,76%
4). Probolinggo: 17,12%
5). Tuban: 15,02%

6). Ngawi: 14,15%
7). Pamekasan: 13,93%
8). Pacitan: 13,80%*
9). Bondowoso: 13,47%
10). Lamongan: 12,53%

11). Mojokerto: 9,71%
12). Malang: 9,55%
13). Jember: 9,39%
14). Ponorogo: 9,32%
15). Lumajang: 9,06%

Berita Lainnya  Deklarasi KompakDesi Untuk Mendukung Paslon No Urut 3 Di Hadiri Oleh Hj Anne Ratna Mustika Dan H Budi Hermawan

16). Jombang: 9,04%
17). Pasuruan: 8,96%
18). Blitar: 8,71%
19). Banyuwangi: 7,51%

Menurut Tasirin, kemiskinan perlu dientaskan. Namun pihak yang sudah tidak dalam kategori miskin juga perlu dijaga agar tidak jatuh miskin. Tidak menutup ancaman sejumlah hal termasuk kekurangan air bersih.

Untuk itu sekali lagi Tasirin yang dikenal dekat dengan Dokror Arif Afandi komisaris PTPN mantan Pimpinan Jawa Pos dan mantan Wakil Walikota Surabaya ini, berharap agar siapapun Bupati – Wabup Mojokerto terpilih untuk periode 2025 – 2030 agar benar-benar serius mengatasi kemiskinan yang menjadi tantangan berat.

“Siapapun yang terpilih menjadi Bupati – Wabup Mojokerto 2025 – 2030, harus peduli untuk mengentaskan kemiskinan yang menjadi tantangan berat. Apalagi saat ini Kabupaten Mojokerti masih berada di peringkat kesebelas untuk tingkat kemiskinan tertinggi di Jatim diantara 38 Kabupaten dan Kota yang ada,” tegas Tasirin yang juga Dewan Pengawas DPD APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia) Jawa Timur dan pengurus DPC APTRI Mojokerto PG Gempolkrep. Pendapat Anda? Sms atau WA kesini= 081216271926 (Siswahyu).

Sis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *