Purwakarta Fakta News 24, Demi ujudkan ketahanan pangan national, Pemdes Cijaya
Memberikan perhatian khusus dengan membangun lumbung padi serta penggilingan padi di depan kantor Desa Cijaya Kecamatan Campaka Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pasalnya, desa tersebut mempunyai banyak potensi hasil pertanian, salah satunya padi.
Oleh sebab itu, Lumbung Pangan/Padi Desa menjadi solusi menjaga kestabilan pasokan dan mewujudkan kedaulatan pangan. Lumbung Pangan Desa merupakan tempat penyimpanan stok bahan pangan salah satunya beras, untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Nantinya, sangat berguna saat terjadi kekurangan bahan pangan dan hal-hal yang tidak terduga lainya seperti bencana alam, serangan penyakit menular dan lain-lain.
Makanya lumbung pangan/padi sangat penting sekali karena menjadi kekuatan pangan desa, dalam rangka mendukung ketahanan pangan di Indonesia,” kata Kepala Desa Cijaya Tri Sutisna yang akrab disapa dengan kades Oyok ini, Purwakarta, Senin (09/12/24).
Oyok menyampaikan, sebenarnya Lumbung Pangan Desa sudah lama digadang-gadang. Namun, pembangunannya baru terealisasi tahun 2024 ini, itupun baru tahap pertama. Tahap selanjutnya akan dilanjutkan tahun 2025 mendatang.seperti mpenyediaan mesin penggiling gabah menjadi beras, serta alat pengering gabah.
“Semoga tahun depan bisa selesai sehingga dapat difungsikan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, khususnya para petani,” imbuh Oyok yang didampingi Sekretaris Desa Indra kelana.
Oyok menyebut, Lumbung Pangan Desa bukan hanya sebagai tempat penyimpanan bahan saja. Melainkan juga sebagai distribusi bahan pangan pokok yang dikelola pemerintah desa dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Inovasi ini bentuk keseriusan pemerintah desa Cijaya dalam rangka menjaga ketahanan pangan, mengingat produktivitas pertanian sangat banyak ditambah dengan hasil perkebunan.
Senada juga disampaikan Indra kelana Sekdes Desa Cijaya, dibangunnya Lumbung Pangan Desa ini diharapkan para petani tidak sepenuhnya menjual hasil pertanian ke tengkulak luar!
Harapannya, dijual kepada warga Cijaya sendiri dan dikonsumsi sendiri, jadi tidak sampai dijual keluar. Kalaupun ada tidak begitu banyak,” dan harapannya kalau sudah memenuhi kebutuhan untuk masyarakat Cijaya, kita akan berinovasi untuk menjualnya ke luar Cijaya itupun dalam bentuk beras bukan gabah,
Dikatakan, setiap tahun bahan pangan selalu mengalami kenaikan harga. Utamanya komoditas beras dan bahan pokok lainnya. Dengan adanya lumbung pangan desa, menjadi solusi masyarakat tetap mendapatkan harga bahan pangan yang terjangkau.
Dalam pengelolaannya, nanti akan melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau badan usaha lain yang berada di bawah pengawasan desa. “Untuk mengantisipasi harga pangan mahal dan gangguan produksi saat
kemarau, lumbung pangan desa bisa menjadi solusi,” pungkasnya