Faktanews24.com – Pacitan, Bakal calon bupati dan wakil bupati Pacitan, Ronny Wahyono S.I.P – Kol. Ckm (Purn) drh. Wahyu Saptonohadi, M.K.M menunjukkan tekad kuat dalam menghadapi Pilkada 2024. Dalam pertemuan dengan media di posko pemenangan mereka, Omah Tamperan pada Rabu, 11 September 2024, pasangan tersebut menegaskan kesiapan mereka untuk bertarung melawan incumbent dan fokus pada pengembangan ekonomi masyarakat Pacitan.
Ronny Wahyono selaku bakal calon bupati, mengawali pertemuan ini dengan ucapan terima kasih kepada awak media yang telah membantu proses pendaftarannya di KPU beberapa waktu lalu.
“Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran teman-teman pers dimana telah membantu kami saat pendaftaran ke KPU. Saya berharap sebagai jurnalis untuk memberikan berita yang berimbang,” Katanya.
Ronny juga menyatakan bahwa dirinya dan Wahyu Saptonohadi siap bertarung melawan incumbent, meskipun hanya diusung beberapa partai antara lain PKS, Nasdem, dan PPP, serta partai non parlemen.
“Saya tidak sedikitpun memiliki rasa takut dalam bertarung melawan incumbent,” Tegasnya.
Menanggapi isu terkait pengaruh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap Pilkada Pacitan 2024 ini, Ronny Wahyono menyatakan keyakinannya bahwa SBY tidak akan memihak ke salah satu calon meskipun keduanya berasal dari partai tersebut. “Saya yakin Bapak SBY memberikan kebebasan kepada kami dalam bersaing. Pak SBY merupakan panutan orang Pacitan. Tentunya Pak SBY juga senang karena dari dua calon juga dari Demokrat,” Imbuhnya.
Selain mengungkapkan optimisme dalam menjalankan kampanye, Ronny Wahyono dan Wahyu Saptonohadi juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan media dalam membangun Pacitan yang lebih baik.
“Kami berharap antara pemerintah dan media saling bersinergi dalam membangun Pacitan yang lebih baik agar ke depannya ekonomi masyarakat Pacitan semakin meningkat,” Ucap Ronny.
Sementara itu, Wahyu Saptonohadi selaku bakal calon wakil bupati, menambahkan gambaran mengenai kondisi Pacitan yang saat ini kaya akan Sumber Daya Alam, terutama kayu rakyat. Ia merasa prihatin dengan adanya kayu glondongan yang hanya dikirim ke luar daerah sehingga harganya tidak bisa lebih tinggi.
“Kita kaya akan sumber daya alam. Seharusnya untuk kayu ini tidak di kirim ke luar daerah dalam keadaan gelondongan, namun bisa setengah jadi sehingga harganya akan lebih mahal jika dibandingkan dengan dikirim gelondongan,” Kata Wahyu.
Selain itu dirinya juga memberikan contoh bagaimana masyarakat Pacitan dapat menghidupi kebutuhan sehari-hari dengan hasil sendiri, seperti halnya dengan siswa Akmil yang ada di Magelang.
“Siswa Akmil untuk makan sehari-hari kita sediakan dari bahan kita sendiri, dimana di sana kita siapkan ternak sapi potong dan sapi perah, sehingga dari hasil daging dan susunya setiap hari kita hasilkan dari ternak kita sendiri. Begitu juga dengan tempe dan tahu kita buat sendiri, sehingga dari ampasnya tahu kita juga bisa untuk pakan ternak. Jadi semua saling berkaitan,” Pungkas wahyu.
Dengan contoh-contoh tersebut, Wahyu Saptonohadi berharap Pacitan ke depan dapat seperti itu sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan ekonomi sehingga Pacitan dapat bersaing dengan daerah lainnya dan tidak menjadi Kabupaten termiskin.
Pasangan Ronny-Wahyu menunjukkan tekad kuat mereka untuk membawa perubahan dan peningkatan ekonomi di Pacitan. Mereka berharap sinergi dengan media dan fokus pada pengembangan potensi daerah akan menjadi kunci dalam mewujudkan Pacitan yang lebih maju dan sejahtera.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno