Faktanews24.com – Jakarta, Cawe-cawe Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilkada 2024 terus menjadi sorotan publik. Pengamat politik Rocky Gerung menilai, cawe-cawe Jokowi menunjukkan perbedaan kelas antara mantan Presiden Jokowi dengan Presiden Keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Rocky menilai, Jokowi mencoba mengarahkan semua bupati untuk tampil sesuai arahan dirinya, meskipun banyak yang akhirnya tidak berhasil. Ia mengkritik Jokowi yang masih sibuk mengurusi pilkada, padahal seorang mantan presiden seharusnya sudah memiliki fokus analisis yang lebih mendalam seperti SBY.
“Jokowi masih cawe-cawe soal pilkada, seharusnya dia sudah berada dalam analisis yang lebih strategis seperti SBY. SBY dulu menganalisis krisis Suriah dengan perspektif humanis dan geopolitik yang kompleks,” ujar Rocky dilansir dari kanal YouTube pribadinya pada Jumat, 13 Desember 2024.
Rocky menambahkan bahwa SBY memiliki kepekaan akademis dan kemampuan untuk melihat dinamika politik global serta pengaruhnya terhadap kepentingan nasional. SBY mampu melihat situasi internasional, seperti konflik Suriah, dan memahami dampaknya terhadap stabilitas Timur Tengah.
“Seharusnya Jokowi bisa memikirkan diplomasi untuk meredakan krisis Timur Tengah. Namun, yang terjadi sekarang, dia malah fokus mengumpulkan relawan untuk memenangkan Ridwan Kamil,” kata Rocky.
Rocky Gerung menilai, ini adalah perbandingan awal antara Jokowi dan SBY yang menunjukkan pentingnya kepekaan terhadap situasi global dan kemampuan melihat perspektif strategis yang jauh lebih besar.
Perbedaan ini menunjukkan bahwa Jokowi masih berkutat dengan hal-hal kecil seperti pengumpulan relawan, sementara SBY menunjukkan bahwa seorang mantan presiden dapat tetap berperan aktif dalam urusan global dan kehidupan demokrasi nasional dengan perspektif yang lebih luas.***
Penulis : Jefri Asmoro Diyatno