FaktaNews24.com, Aceh – Safwan Ketua Pemenangan Mualem-Dekfadh 02 Semua Suku Provinsi Aceh, mengutuk keras pernyataan yang dilontarkan oleh calon Gubernur Aceh dengan Nomor Urut 01 Bustami Hamzah. Jum’at, (23/11/2024).
Kutukan itu diutarakan atas beredar video kontroversial yang berisi pernyataan dari Bustami yang dinilai menghina kubu lawan politiknya yaitu Calon Gubernur Aceh Nomor Urut 02, Mualem-Dekfadh, dengan perkataan,
“Cuma, mau bilang apa, mereka tidak sekolah kok.”
Safwan menyebut, Bustami tidak sepatutnya keluarkan pernyataan seperti itu, apalagi bertujuan menghina kubu Kandidat lawan dikarenakan dirinya digugat oleh tim ahli pemenangan Mualem-Dekfadh 02, setelah kedapatan melakukan praktik kecurangan dengan memasang alat bantu pendengaran dalam acara “Debat Kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh ke-3 yang diselenggarakan beberapa hari yang lalu.
“Selaku anak bangsa yang masih setia terhadap perjuangan dibawah garis Komando Panglima Perang H. Muzakir Manaf, saya Safwan mengutuk keras dan meminta calon gubernur nomor urut 01 Bustami Hamzah, agar segera meminta maaf kepada Paslon Gubernur 02 dan seluruh masyarakat Aceh. Pintanya.
Safwan juga menegaskan, pernyataan Bustami itu sebuah penghinaan, bersifat menjatuhkan harga diri dan Martabat orang lain, serta merendahkan semua pihak yang ikut mendukung Mualem-Dekfadh sebagai calon Gubernur Aceh.
“Ok ombus itu mengatakan kami tidak sekolah, tapi sebaliknya dia yang merasa diri berpendidikan tinggi dan seorang birokrasi, apakah pantas, dan wajarkah mengeluarkan kata-kata seperti itu dihadapan publik.?? Tanya Safwan.
Pun begitu, beliau tanpa menyadari bahwa perkataan yang dia lontarkan itu merupakan sebuah bumerang bagi dirinya yang telah membuka jati diri sendiri, bahwa dirinya lebih rendah dari orang yang dia hina dan dia rendahkan. Jabar Safwan
“Apakah pantas sosok Bustami menjadi seorang pemimpin Sebagai Gubernur Aceh Periode 2025 sampai dengan 2030.??” Saya yakin Masyarakat Aceh ada Jawabannya untuk menentukan Nasib Bangsa selama Lima Tahun kedepan.