FaktaNews24.com, ACEH UTARA – Terkesan dibiarkan, Pemerintah Daerah wajib tegur Dinas Perhubungan untuk tidak tutup mata terhadap kondisi Traffic Light (Lampu Penyeberangan) di Persimpangan Jalinsum Banda Aceh-Medan, Kota Panton Labu Kabupaten Aceh Utara. Minggu, (26/5/2024)
Sudah lama, traffic light di persimpangan itu tidak berfungsi, namun tak kunjung diperbaiki. Akibatnya setiap waktu arus lalu lintas kendaraan bermotor di kawasan itu menjadi simpang siur.
Kawasan Persimpangan di Jalinsum Medan – Banda Aceh terbilang kawasan yang cukup padat dengan arus lalu lintas setiap hari.
Mulai padat dengan kendaraan roda dua hingga roda empat, termasuk angkutan besar seperti truk pembawa sembako dari Medan (Sumut) dan mobil pribadi dari luar kota.Apa lagi saat jam keluar sekolah.
Tidak hanya pagi, siang sampai sore,semua kendaraan muncul dari tiga arah berlawanan.
Traffic light yang menjadi pengatur lalu lintas secara otomatis di kawasan itu sudah lama sekali tidak berfungsi.
Tidak jarang pengendara bermotor dari arah berlawanan bertemu di tengah jalan, satu sama lain harus bergiliran melintas.
Keadaan itu menimbulkan keluhan dari sejumlah warga yang sering melintas, juga sangat rawan kecelakaan lalulintas.
Salah seorang warga, Irfan yang berdomisili seputaran Kota Panton Labu yang saban hari melintas di persimpangan itu karena punya usaha di pusat ibukota Kecamatan, dirinya mengatakan bahwa akibat tidak berpungsi lampu Traffic light itu, dapat menimbulkan kecelakaan Lalulintas.
“Setiap hari saya melintas di sini, saya perhatikan lampu merah (traffic light) itu tidak diperbaiki juga. Tidak mungkin pemerintah tidak tahu, andai keadaan ini hanya terjadi baru satu atau dua hari mungkin saja tidak tahu. Ini sudah berbulan-bulan, sepertinya memang sengaja dibiarkan,” tutur Irfan dengan nada kesal.
Dia menambahkan, kalau hanya urusan traffic light tidak bisa dibetulkan, bagaimana bisa mengurus persoalan yang lebih besar.
“Siapa yang bertanggung jawab terhadap traffic light ini, kan pemerintah bisa saling koordinasi. Ini kepentingan publik, tidak bisa diam saja atau dibiarkan. Pengguna jalan bayar pajak kendaraan, bayar pajak lain, tapi fasilitas umum seperti ini tidak diperhatikan,” tukasnya.
Sementara itu Ismail warga Kemukiman Jambo Aye Utara menyebutkan bahwa akibat rusaknya traffic light itu saban hari terjadi kemacetan, terutama pada jam-jam sibuk.
“Tidak berfungsinya traffic light ini membuat kemacetan tanpa ada lagi yang mengarahkan tidak seperti waktu sebelumnya ketika traffic light berfungsi dengan baik,” kata Ismail
Dia berharap agar lampu penyeberangan tersebut supaya diperbaiki dinas terkait secepatnya, karena sangat beresiko khususnya bagi pengguna roda dua.
“Semoga jangan sampai ada korban jiwa di karenakan traffic light tidak berfungsi” pintanya.